Suara.com - Perang di Jalur Gaza, Palestina, diperkirakan tidak akan berlanjut setelah kesepakatan gencatan senjata tahap pertama, mengingat masih ada tentara Israel yang ditawan, ungkap seorang pejabat tinggi Hamas kepada Ria Novosti.
"Saya tidak melihat kemungkinan perang akan berlanjut setelah tahap pertama," kata Musa Abu Marzouk, wakil kepala kantor politik Hamas.
Ia menekankan bahwa penghentian perang bukan disebabkan oleh keinginan damai dari pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, melainkan karena sejumlah besar tentara Israel masih berada dalam tahanan.
"Secara keseluruhan, lebih dari 60 tentara Israel masih merupakan tawanan perang," ujarnya.
Baca Juga: Hamas Siap Memulai Perundingan Tahap Kedua Gencatan Senjata di Gaza
Musa berpendapat bahwa Israel mungkin akan setuju untuk melanjutkan kesepakatan gencatan senjata tahap kedua demi memastikan pembebasan tentara mereka.
"Oleh karena itu, tentara Israel tidak akan terlibat dalam konflik selagi rekan-rekan mereka masih ditahan," tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa selama ini, Israel berperang untuk membebaskan perempuan, orang sakit, dan warga sipil, tetapi bukan untuk membebaskan tentara.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menyatakan bahwa perundingan tahap kedua akan dimulai pada 3 Februari.
Di sisi lain, laporan media Barat menyebutkan bahwa Israel tidak berencana mengirimkan negosiator ke Doha untuk membahas tahap kedua gencatan senjata dengan Hamas.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel di Tepi Barat "Kampanye Genosida"