Kyiv dan sekutu Barat mengecam pengerahan pasukan Korea Utara ini sebagai eskalasi besar dalam konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Sementara itu, Korea Selatan menyatakan bahwa karena besarnya jumlah korban, Korea Utara sedang mempersiapkan pengerahan pasukan tambahan ke Ukraina.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada Desember lalu mengungkapkan bahwa Pyongyang tengah "mempersiapkan rotasi atau penempatan tambahan tentara" untuk mendukung perang Rusia.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Moskow dan Pyongyang terus mempererat hubungan politik, militer, dan budaya.
Dalam pesan Tahun Baru, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji Presiden Putin dan merujuk pada perang di Ukraina, menyebut tahun 2025 sebagai tahun di mana tentara dan rakyat Rusia mengalahkan neo-Nazisme dan meraih kemenangan besar.