Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) mulai merencanakan pilot project Sekolah Rakyat yang akan dilakukan di Bekasi, Jawa Barat.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa percobaan Sekolah Rakyat akan memanfaatkan Kompleks Pangudi Luhur 2 di Bekasi yang luasnya sekitar 16 hektare.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menyampaikan, hanya sebagian dari luas kompleks tersebut yang akan dimanfaatkan menjadi Sekolah Rakyat.
"Kita punya gedung yang selama ini bisa dimanfaatkan, selama ini sudah kita manfaatkan. Itu ada dua sentra, kita gabungkan satu. Kawasannya ada sekitar 16 hektare, nanti separuh buat sekolah rakyat," kata Gus Ipul ditemui usai acara Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Prosesnya saat ini sedang dipersiapkan sarana-prasarana, sehingga belum bisa dipastikan kapan sekolah tersebut akan dimulai.
Gus Ipul menambahkan nantinya akan dibangun satu Sekolah Rakyat di lokasi tersebut dengan perkiraan kapasitasnya bisa menampung 100 hingga 300 murid dengan konsep asrama.
Saat ini, pemerintah masih mematangkan konsep sekolah tersebut, salah satunya dengan meminta saran dari Menteri Pendidikan periode 2009-2014 Muhammad Nuh. Namun yang pasti, Gus Ipul menegaskan bahwa sekolah rakyat hanya diperuntukan bagi anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Nantinya, pemerintah yang akan menjemput langsung anak-anak dari kalangan itu yang kebanyakan memang sudah putus sekolah.
"Kalau kita lihat rata-rata mereka tidak bisa sampai melanjutkan pendidikan ketika SMP. Jadi kalau ibu, bapaknya itu lulusan SD, anaknya juga tidak lulus SMP. Itu statistiknya seperti itu, 45 persen lebih," ujarnya.
Sebagai permulaan selama tahap uji coba, para murid tidak akan ada penyaringan kemampuan akademis. Namun, bila sudah berkembang, Gus Ipul menyampaikan kalau ke depannya sistem sekolah rakyat tentu akan berkembang.