Kenapa LPG 3 Kilogram Langka? Tak Ada di Pengecer, di Pangkalan Pun Sering Habis

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:56 WIB
Kenapa LPG 3 Kilogram Langka? Tak Ada di Pengecer, di Pangkalan Pun Sering Habis
Pembeli di pangkalan gas Sri Purnami, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Senin (3/2/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rakyat Indonesia sedang dibuat pusing dan kebingungan karena kelangkaan gas elpiji atau LPG 3 kilogram. Tak heran banyak pertanyaan tentang penyebab kelangkaan gas melon bersubsidi tersebut.

Lantas apa penyebab gas elpiji 3 kg langka?

Diketahui, per 1 Februari 2025, pengecer tidak lagi diperbolehkan menjual gas elpiji 3 kg. Masyarakat yang hendak membelinya harus melalui pangkalan resmi.

Hal ini pun membuat masyarakat kalang kabut karena gas melon tak ada di pengecer, sedangkan di pangkalan stoknya selalu habis.

Baca Juga: Menilik Sejarah Gas LPG 3 Kg di Indonesia: Dulu Jadi Solusi, Kini Malah Sulit Dicari

Banyak warga pun marah karena harus mencari keliling untuk mendapatkan gas ini selain itu harus mengantre. Bahkan ada yang sampai meninggal setelah mengantre gas yang diperuntukkan rakyat miskin ini.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan gas tidak lagi dijual di pengecer, namun pengecer yang ingin tetap menjual elpiji bersubsidi harus terdaftar sebagai pangkalan atau subpenyalur resmi Pertamina.

"Jadi, pengecer kita jadikan pangkalan. Mereka harus mendaftarkan nomor induk perusahaan terlebih dulu," ujar Yuliot di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Pengecer yang ingin menjadi pangkalan dapat mendaftar melalui sistem Online Single Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Setelah kebijakan ini berlaku, distribusi elpiji 3 kg akan langsung dari pangkalan ke konsumen tanpa melalui pengecer.

Baca Juga: Pengecer Boleh Jualan Gas Melon Lagi usai Nyawa Warga Melayang, Detik-detik Bahlil Menghadap Prabowo: Ini Salah Kami

Menurut Yuliot, kebijakan ini bertujuan agar distribusi elpiji subsidi lebih tepat sasaran dan menekan potensi penyimpangan.

Selain itu, rantai distribusi yang lebih pendek diharapkan bisa membuat harga elpiji 3 kg sesuai dengan ketetapan pemerintah.

"Kita ingin memastikan harga yang diterima masyarakat sesuai dengan batasan yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI