Rocky Gerung Kritik Kebijakan Gas LPG 3 Kilogram: Ada Permainan Kongkalikong

Menurut Rocky, soal konsumsi tidak mungkin menunggu kepastian hukum dan energi seperti gas LPG 3kg harus tersedia setiap saat.
Suara.com - Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti kebijakan peraturan pengecer gas elpiji (LPG) 3 kilogram yang akan diubah menjadi pangkalan gas LPG.
Rocky mengatakan, persoalan pasar pasti ada rantai pasokan yang diartikan sebagai sistem yang menghubungkan berbagai pihak dalam proses produksi dan distribusi produk atau jasa.
"Tentu saja, semua soal market itu ada rantai pasoknya, LPG juga begitu, tetapi kita mesti pahami bahwa yang nyata hari ini kesulitan akses," kata Rocky yang dilansir dalam video di kanal Youtube Rocky Gerung Official, Selasa (4/2/2025).
Menurut Rocky, soal konsumsi tidak mungkin menunggu kepastian hukum dan energi seperti gas LPG 3kg harus tersedia setiap saat.
Baca Juga: Saran Rocky Buat Prabowo 'Lawan' Tarif Trump: Kuatkan Diplomasi, Jadikan Dino Patti Djalal Dubes
Rocky juga mengatakan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hanya menganggap peraturan terbaru untuk memotong rantai distribusi, maka itu dinilai keliru.
"Jadi kalau Bahlil anggap ini cuman soal dipotongnya rantai distribusi, lalu beliau meminta supaya bersabar sedikit bisa mutar 1 kilometer, yang biasa jarak 100 sampai 500 meter, itu dalam bayangan Bahlil kalau emak-emak pergi pake drone belinya," katanya.
Rocky juga menganggap bahwa banyak ibu rumah tangga yang frustasi mendapatkan gas elpiji karena akses beli bukan karena tidak punya uang.
"Jadi frustasi emak-emak bukan karena dia nggak bisa bayar atau harga naik, tetapi akses untuk cepat-cepat punya gas di dapur itu tidak disiapkan atau tidak tersedia," jelasnya.
Menurut Rocky, rasa frustasi itu masuk akal, dan kemudian memungkinkan adanya dugaan upaya untuk persekongkolan seolah-olah efisiensi tapi sebenarnya menyulitkan akses untuk mendapatkan gas LPG 3 kilogram.
Baca Juga: Singgung Jokowi, Rocky Gerung Ungkap Penyebab Indonesia Tak Berdaya Hadapi Perang Tarif AS
"Kita mulai membaca bahwa jangan-jangan memang ada upaya untuk bukan sekedar memutus rantai distribusi tetapi ada permainan kongkalikong," ujarnya.