70 Warga Palestina Tewas di Tepi Barat Sejak Januari, Kepresidenan Palestina Kecam Agresi Israel

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 04 Februari 2025 | 11:47 WIB
70 Warga Palestina Tewas di Tepi Barat Sejak Januari, Kepresidenan Palestina Kecam Agresi Israel
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghadiri pertemuan secara daring dengan faksi Palestina mengenai kesepakatan Israel dan Uni Emirat Arab untuk menormalisasi hubungan, di Ramallah, Tepi Barat, Kamis (3/9/2020). Alaa Badarneh/Pool via REUTERS/WSJ/cfo (REUTERS/POOL/POOL)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepresidenan Palestina pada hari Senin (3/2) menuduh Israel melakukan pembersihan etnis di Tepi Barat.

"Kebijakan agresif Israel di Tepi Barat telah mengakibatkan 29 kematian warga, sementara ratusan lainnya terluka dan ditangkap. Ini termasuk penghancuran seluruh blok permukiman di kamp Jenin dan Tulkarm, pengungsian ribuan orang, serta kerusakan infrastruktur yang terjadi secara besar-besaran," ujar Nabil Abu Rudeineh, juru bicara kepresidenan Palestina, dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis oleh kantor berita resmi Palestina, WAFA.

Abu Rudeineh mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk segera campur tangan dalam upaya menghentikan agresi Israel terhadap rakyat dan tanah Palestina, yang dapat memicu situasi yang semakin buruk.

Sejak 21 Januari, militer Israel telah melaksanakan operasi besar-besaran yang dinamai Tembok Besi (Iron Wall) di Jenin dan Tulkarm, Tepi Barat.

Baca Juga: Trump Ragukan Gencatan Senjata Gaza Bertahan Lama, Hamas Siap Negosiasi Tahap Kedua

Pada hari Minggu (2/2), militer Israel menyatakan bahwa mereka telah memperluas operasi ke wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Di sisi lain, Wali Kota Jenin, Mohammed Jarrar, mengungkapkan kepada Xinhua bahwa sebanyak 15.000 warga telah mengungsi dari kamp Jenin akibat operasi militer Israel yang sedang berlangsung.

Dia menyebut serangan Israel terhadap Kota Jenin dan kamp pengungsi sebagai serangan yang paling berbahaya dalam sejarah kota tersebut.

Sementara itu, Gubernur Tulkarm, Abdullah Kamil, melaporkan kepada Xinhua bahwa 48 persen warga kamp Tulkarm mengungsi akibat operasi tersebut.

Pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Palestina yang berpusat di Ramallah melaporkan bahwa sebanyak 70 warga Palestina telah tewas di tangan tentara Israel di Tepi Barat sejak Januari 2025.

Baca Juga: Hamas Siap Memulai Perundingan Tahap Kedua Gencatan Senjata di Gaza

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI