Suara.com - Beredar di media sosial sbuah unggahan yang menampilkan foto tabung gas nonsubsidi 3 kilogram berwarna pink dan bertuliskan 'LPG Non Subisi'.
Dalam unggahan yang sama dijelaskan pula bahwa produk gas LPG itu akan segera beredar di masyarakt menggantikan gas melon atau gas LPG 3kg yang berwarna hijau.
Unggahan yang dibagikan di platform X tersebut telah dilihat 1,1 juta kali dan di respons dengan beragam komentar.
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut:
“Akan segra hadir Gas Elpiji non subsidi
Pokoknya rakyat kecil hrs makin ditekan , buat menghidupi para pembuat kebijakan”
Lantas benarkah narasi tersebut?
Penjelasan:
Melansir Antara, disebutkan bahwa PT Pertamina Patra Niaga telah membantah kabar yang beredar terkait produk LPG 3 kg pink nonsubsidi (Bright gas) yang menggantikan LPG 3 kg subsidi (gas melon), menyusul dilarangnya penjualan gas melon di pengecer.
“Itu adalah informasi tidak benar, dan produk Bright gas saat ini hanya tersedia dalam dua kemasan saja, yaitu 5,5 kg dan 12 kg,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, seperti dikutip dari ANTARA.
Heppy kemudian menanggapi gambar gas LPG 3 kg berwarna ungu. Ia menyatakan bahwa gambar tersebut kemungkinan besar diambil pada 2018, ketika Pertamina melakukan uji pasar varian baru elpiji Bright Gas ukuran 3 kg.
Pertamina diketahui pernah melakukan uji pasar Bright Gas 3 kg di Jakarta sebanyak 2.000 tabung dan di Surabaya 1.000 tabung pada awal 2018 lalu.
Meski begitu, hingga saat ini produk Bright gas yang beredar di masyarakat hanya tersedia dalam dua kemasan saja, yaitu 5,5 kg dan 12 kg.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut gas LPG 3 kg nonsubsidi akan segera beredar tidaklah benar alias hoaks.