Petaka Antrean Gas Melon 3 Kg di Tangsel, Detik-detik Nenek Yonih Ucap Allahu Akbar Sebelum Meninggal

Selasa, 04 Februari 2025 | 08:08 WIB
Petaka Antrean Gas Melon 3 Kg di Tangsel, Detik-detik Nenek Yonih Ucap Allahu Akbar Sebelum Meninggal
Ilustrasi---Petaka Antrean Gas Melon 3 Kg di Tangsel, Detik-detik Nenek Yonih Ucap Allahu Akbar Sebelum Meninggal. [Egi/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan renta Yonih (62) bernasib nahas seusai mengantre pembelian gas elpiji ukuran 3 kilogram di kawasan Tangerang Selatan, Banten pada Senin (3/2/2025) kemarin. Diduga sehabis ikut antrean pembelian tabung gas melon itu, warga yang diketahui tinggal di Pamulang Barat itu meninggal dunia.  

Kabar meninggalnya Nenek Yonih diungkapkan oleh sang adik, Rohayah. 

Wanita berkerudung itu pun menceritakan detik-detik sebelum kakanya meninggal dunia. Dia pun mengaku sempat  bertemu dengan Nenek Yonih ketika berangkat untuk mengantre pembelian tabung gas melon

Ketika itu, Rohayah pun mengaku tidak melihat ada kejanggalan dengan sang kakak, karena terlihat masih sehat saat menenteng dua tabung gas elpiji berukuran 3 kg. Namun, usaha Yonih ikut membeli tabung gas itu pun sempat gagal karena warga diwajibkan membawa KTP ketika membeli di pangkalan penjual tabung gas melon. 

Baca Juga: Sebut Jokowi-Gibran Pakai Teori Badut, Roy Suryo Singgung soal Sirkus: Lucu tapi Konyol, Orang Akhirnya Percaya

Adik Yonih, Rohayah memberi keterangan kepada awak media. [Wivy Hikmatullah]
Adik Yonih, Rohayah memberi keterangan kepada awak media. [Wivy Hikmatullah]

"Pagi ketemu saya di depan, bawa tabung gas dua masih kosong, tapi disuruh pulang katanya harus pakai KTP," ungkap Rohayah saat ditemui di rumahnya pada Senin kemarin. 

Dia pun mengaku kaget setelah mengetahui sang kakak dikabarkan semaput seusai mengantre tabung gas. Kabar sang kakak dalam kondisi pingsan itu ketika Rohayah dikabari oleh salah satu warga. 

"Ada tukang laundry kabarin kalau dia jatuh lagi istirahat di tempat laundry," bebernya. 

Rohayah pun mengaku langsung bergegas bersama keponakannya untuk menengok kondisi Nenek Yonih yang tak sadarkan diri di tempat penatu. Dalam kondisi kritis itu, dia mengaku sempat mendengar sang kakak merapalkan ayat-ayat suci sebelum akhirnya dinyatakan meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit. 

"Dijemput sama anak-anak ternyata udah enggak sadar. Tapi sempet kedenger dia baca Allahuakbar, Allahuakbar. Terus dibawa ke RS Permata, tapi sampai sana katanya udah meninggal," beber Rohayah.

Baca Juga: Sebut Kunjungan di Solo Settingan, Roy Suryo Sindir Aktivitas Jokowi usai Lengser: Dia Banci Kamera

Rohayah menyebut, sehari-hari, kakaknya itu berjualan nasi uduk. Dia masak sejak dini hari dan mulai jualan subuh hingga siang.

Dia menduga, kakaknya itu meninggal akibat kelelahan setelah jualan nasi uduk dan antre beli gas elpiji 3 kilogram yang jaraknya sekira 500 meter.

Menurutnya, Yonih yang sehari-hari berjualan nasi uduk untuk menabung agar bisa berangkat umroh dan beribadah langsung di tanah suci.

Kondisi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram itu juga dikeluhkan oleh Dedi. Dia menyebut, harus berkeliling mencari agen-agen untuk membeli dua gas elpiji 3 kilogram.

"Saya keliling ke 3 agen, enggak dapet juga. Terus ke pertamina katanya gak nerima eceran, akhirnya saya ikutin mobil Pertamina yang angkut gas. Cuma beberapa menit langsung ludes," papar Dedi.
 
 Kontributor: Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI