Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

Bella Suara.Com
Senin, 03 Februari 2025 | 07:40 WIB
Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel dalam Kesepakatan Gencatan Senjata
Puluhan ribu warga Palestina mulai kembali ke Gaza. (ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyatakan bahwa negaranya siap menerima beberapa tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungannya ke Qatar pada Minggu (4/2).

"Presiden kami telah menyatakan bahwa kami siap menerima beberapa warga Palestina yang dibebaskan... untuk mendukung perjanjian tersebut," ujar Fidan dalam konferensi pers di Doha.

Ia menambahkan bahwa Turki, bersama dengan negara-negara lain, akan berperan dalam memastikan kesepakatan gencatan senjata tetap berlangsung.

Gencatan senjata tahap pertama di Gaza berfokus pada pertukaran 33 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Baca Juga: Polisi Israel Selidiki Sara Netanyahu atas Dugaan Intervensi dalam Persidangan Korupsi Suaminya

Namun, sebagian besar tahanan yang dibebaskan tersebut akan mengalami pengasingan permanen. Dalam pertukaran terakhir yang terjadi pada Sabtu (3/2), sebanyak tujuh warga Palestina dan satu warga Mesir dideportasi.

Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengungkapkan bahwa dirinya bersama Fidan membahas perkembangan di wilayah Palestina yang diduduki serta situasi di Suriah dalam pertemuan tertutup mereka.

Qatar sendiri merupakan salah satu mediator utama dalam gencatan senjata Gaza, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat.

Sheikh Mohammed mendesak semua pihak untuk menghormati ketentuan perjanjian dan segera melanjutkan ke tahap kedua gencatan senjata guna mencapai penyelesaian konflik yang lebih permanen.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan akan membahas tahap kedua dari kesepakatan tersebut dalam pertemuannya dengan utusan Timur Tengah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Washington pada Senin (5/2).

Baca Juga: Hizbullah Akan Gelar Pemakaman Hassan Nasrallah dan Hashem Safieddine pada 23 Februari

Namun, hingga kini, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pembicaraan resmi yang melibatkan mediator serta delegasi dari Hamas dan Israel. Fase pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari diperkirakan akan berakhir bulan depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI