Suara.com - Kepolisian Israel telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Sara Netanyahu, istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hal ini dikonfirmasi oleh kantor Jaksa Agung dalam sebuah surat yang dipublikasikan pada Minggu (2/2/2025).
Penyelidikan kriminal dibuka terkait dugaan pelanggaran pidana, demikian pernyataan kantor Jaksa Agung dalam suratnya kepada seorang anggota parlemen oposisi Israel yang sebelumnya menuduh Sara Netanyahu mencampuri persidangan korupsi suaminya. Tuduhan ini muncul setelah sebuah siaran investigasi berita televisi pada Desember lalu.
Naama Lazimi, anggota Knesset dari Partai Demokrat, mengunggah surat tersebut ke platform X pada Minggu. Surat itu mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah diluncurkan sejak 26 Desember 2023.
Lazimi menyatakan bahwa kantornya menghubungi Jaksa Agung setelah program investigasi "Uvda" dari Channel 12 Israel mengungkap dugaan keterlibatan Sara Netanyahu dalam upaya mengintimidasi seorang saksi kunci dalam persidangan korupsi Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Militer Israel Meledakkan Bangunan di Kamp Pengungsi Jenin, Tepi Barat
Program tersebut juga menuduh bahwa Sara Netanyahu mengorganisir demonstrasi yang bertujuan untuk melecehkan Jaksa Agung, wakilnya, serta pihak lain yang dianggap sebagai lawan politik suaminya.
Kantor Jaksa Agung menegaskan bahwa penyelidikan ini dilakukan oleh Kepolisian Israel dengan pendampingan dari departemen siber kantor Jaksa Agung.
Sementara itu, Benjamin Netanyahu sendiri menghadapi persidangan terkait dugaan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik dalam tiga kasus terpisah.
Persidangan ini telah beberapa kali mengalami penundaan sejak dimulai pada Mei 2020 dan diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan dengan kemungkinan proses banding yang dapat memperpanjang kasus lebih lanjut.
Netanyahu berulang kali membantah semua tuduhan terhadapnya dan mengajukan beberapa permohonan penundaan persidangan dengan alasan situasi perang di Gaza dan Lebanon. Dalam salah satu kasusnya, ia dan istrinya dituduh menerima barang-barang mewah senilai lebih dari $260.000, termasuk cerutu, perhiasan, dan sampanye dari para miliarder dengan imbalan bantuan politik.
Baca Juga: Drone Israel Tewaskan 5 Warga Palestina, Termasuk Anak 14 Tahun, di Tepi Barat
Kasus ini menjadikan Netanyahu sebagai perdana menteri pertama Israel yang menghadapi persidangan pidana saat masih menjabat. Perkembangan lebih lanjut dari penyelidikan terhadap Sara Netanyahu serta jalannya persidangan Benjamin Netanyahu akan terus menjadi sorotan publik.