Suara.com - Mahmoud Basal, juru bicara Organisasi Penyelamatan Darurat Pertahanan Sipil Palestina, memperingatkan bahwa puluhan ribu warga Gaza kini tinggal tanpa tempat tinggal, tidak memiliki perlindungan atau kebutuhan dasar, sehingga tindakan mendesak diperlukan untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Menurut laporan dari kantor berita Shehab Palestina, Basal mengungkapkan bahwa suhu di Gaza semakin menurun, yang menjadi ancaman bagi ratusan ribu orang yang terpaksa tinggal di tenda dan bangunan yang hancur.
Dia juga menyatakan bahwa banyak amunisi Israel yang belum meledak tersebar di jalanan dan puing-puing, dengan risiko tinggi bagi keselamatan warga Gaza.
Juru bicara tersebut meminta agar masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia mengambil tindakan tegas untuk melindungi kehidupan rakyat Palestina sebelum situasinya semakin parah.
Baca Juga: Komandan Hamas Ternyata Masih Hidup, Israel Akui Gagal Bunuh Haitham Al-Hawajri
Sejak dimulainya agresi genosida oleh rezim Israel yang didukung oleh Amerika Serikat, antara 23 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, kondisi di Gaza telah memburuk dengan drastis.
Agresi tersebut telah mengakibatkan lebih dari 157.000 warga Palestina meninggal dan terluka, sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak.