Pesan Terakhir Pilot American Airlines Sebelum Kecelakaan Tragis di Washington DC

Bella Suara.Com
Sabtu, 01 Februari 2025 | 20:50 WIB
Pesan Terakhir Pilot American Airlines Sebelum Kecelakaan Tragis di Washington DC
Ilustrasi pesawat American Airlines. (Pixabay/PilotGo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pilot pesawat American Airlines yang mengalami kecelakaan tragis di Washington DC, Jonathan Campos, sempat mengungkapkan rasa bahagianya sebelum menaiki pesawat yang menjadi penerbangannya terakhir. Dalam percakapan dengan keluarganya, pria berusia 34 tahun itu mengungkapkan antusiasmenya untuk pergi berlibur dalam sebuah pelayaran minggu depan.

Namun, impian itu tak pernah terwujud. Jonathan Campos, bersama 66 korban lainnya, tewas dalam tabrakan mengerikan antara pesawat komersial American Airlines dan sebuah helikopter militer di Bandara Nasional Ronald Reagan, Rabu malam. Kecelakaan ini menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan di Amerika Serikat dalam hampir 25 tahun terakhir.

Sang paman, John Lane, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian keponakannya yang selama ini hidup mengejar impiannya.

"Saya berbicara dengannya saat ia hendak naik pesawat. Kami mengobrol selama sepuluh menit," kata Lane.
"Dia terdengar sangat bahagia. Dia sangat menantikan perjalanan kapal pesiar bersama sepuluh anggota keluarganya ke Florida minggu depan. Itu seharusnya menjadi perayaan besar bagi kami." lanjutnya.

Baca Juga: 41 Tewas dalam Tabrakan Udara Mengerikan, Kecelakaan Terparah AS dalam 25 Tahun

Campos adalah lulusan Universitas Embry-Riddle Aeronautical di Florida pada tahun 2015, tempat ia menempuh pendidikan di bidang Aeronautical Science. Sejak kecil, ia sudah bercita-cita menjadi pilot.

"Sejak usia tiga tahun, dia sudah ingin terbang dan bebas seperti burung," ujar bibinya, Beverly Lane.

Selain Jonathan Campos, kecelakaan ini juga merenggut nyawa first officer Sam Lilley (29), seorang pilot muda yang tengah bersinar dalam kariernya dan berencana menikah akhir tahun ini. Seorang pramugari, Danasia Elder, yang dikenal penuh semangat dan merupakan ibu dari dua anak, juga menjadi korban dalam tragedi ini.

Sebanyak 67 korban jiwa termasuk lebih dari selusin atlet seluncur es ternama yang tengah bepergian untuk mengikuti kompetisi. Hingga saat ini, lebih dari 40 jasad telah ditemukan dari lokasi kecelakaan.

Penyelidikan atas insiden ini diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan. Hingga kini, penyebab pasti tabrakan belum diumumkan oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Pesawat Medis Mengangkut 6 Orang Jatuh di Philadelphia, Begini Kondisinya

Untuk mencegah insiden serupa, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menetapkan wilayah udara di atas Sungai Potomac dan sekitar Bandara Nasional Reagan sebagai zona larangan terbang bagi sebagian besar helikopter. Pengecualian hanya diberikan bagi pesawat yang menangani keadaan darurat medis, penegakan hukum, dan pertahanan udara, termasuk Marine One, helikopter kepresidenan AS.

Dua dari tiga landasan pacu di bandara masih ditutup sebagai bagian dari proses pemulihan. Pihak bandara mencatat bahwa sekitar 100 penerbangan dibatalkan pada Jumat. Diperkirakan, landasan pacu akan tetap ditutup setidaknya selama satu minggu ke depan hingga investigasi awal selesai dalam 30 hari mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI