Suara.com - Jet tempur NATO dikerahkan hari ini setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran menggunakan rudal dan drone militer terhadap sasaran sipil, energi, dan militer di Ukraina. Serangan ini menyebabkan pemadaman listrik di berbagai wilayah dan menewaskan sedikitnya empat orang serta melukai banyak lainnya.
Rekaman mengerikan dari Poltava menunjukkan warga berteriak panik setelah sebuah rudal menghancurkan blok apartemen, memicu kebakaran di tengah reruntuhan bangunan yang hancur. Serangan udara ini terjadi tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa pemerintahannya sedang mengadakan pembicaraan serius untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Militer Rusia mengerahkan pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir, termasuk Tu-95 dan Tu-22, untuk meluncurkan rudal Kh-22 ke berbagai sasaran di Ukraina. Serangan di Kharkiv menewaskan seorang wanita dan melukai lima lainnya setelah sebuah drone jatuh di distrik perumahan Kholodnohirskyi.
Sementara itu, di Poltava, sebuah blok apartemen luluh lantak, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai sepuluh lainnya.
Baca Juga: Detik-detik Mencekam Ukraina Keluarkan Peringatan Serangan Udara di Seluruh Negeri
Di Zaporizhzhia, Rusia menembakkan puluhan rudal dan drone Shahed ke infrastruktur vital, bangunan bertingkat, dan rumah warga. Satu orang dilaporkan terluka. Serangan lain menghantam pusat bersejarah Odesa, merusak Hotel Bristol yang berdiri sejak era Tsar.
Pemadaman listrik darurat terjadi di wilayah Dnepropetrovsk, Kirovograd, Poltava, Sumy, dan Kharkiv. Laporan lain menyebutkan bahwa pangkalan udara militer Vasylkiv, sekitar 40 kilometer di selatan Kyiv, juga menjadi target serangan.
Skala serangan ini membuat NATO mengambil langkah cepat. Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina, langsung mengerahkan pesawat tempur dan meningkatkan kesiapan sistem pertahanan udara.
"Peringatan: Karena serangan Rusia terhadap fasilitas di Ukraina bagian barat, operasi penerbangan Polandia dan sekutu di wilayah udara kami telah dimulai," demikian pernyataan dari komando operasi Polandia.
NATO mengaktifkan sistem pertahanan udara berbasis darat serta radar pengintai ke tingkat kesiapan tertinggi untuk memastikan keamanan di perbatasan timur aliansi.
Baca Juga: Dramatis! Bos Mafia Rusia Ditangkap di Bali saat Kabur Usai Rampok WN Ukraina
Di tengah kehancuran di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin justru tertangkap kamera memberikan buket bunga mawar putih kepada Patriark Kirill, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, dalam peringatan 16 tahun kepemimpinannya.
Putin diduga semakin marah setelah Ukraina terus menyerang fasilitas minyak Rusia, termasuk pelabuhan ekspor bahan bakar utama di Ust-Luga. Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengecam serangan Rusia yang menargetkan warga sipil.
"Serangan terhadap Poltava, Odesa, Kharkiv, Zaporizhzhia—menyerang pemukiman dan warga sipil adalah taktik khas tentara Rusia," kata Yermak.
"Mereka bahkan menghancurkan desa-desa mereka sendiri di Kursk dengan bom udara KAB. Ini adalah wajah asli Rusia, pembunuh yang tidak menghormati pemimpin dunia mana pun atau bangsa lain." lanjutnya.