Suara.com - Israel akan membebaskan 90 narapidana Palestina pada hari Sabtu sebagai imbalan atas tiga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Pertukaran ini merupakan bagian dari kesepakatan dalam gencatan senjata di Gaza, menurut kelompok advokasi Palestina.
Juru bicara Klub Tahanan Palestina, Amani Sarahneh, mengatakan bahwa dari 90 tahanan yang dibebaskan, sembilan di antaranya menjalani hukuman seumur hidup, sementara 81 lainnya menjalani hukuman panjang.
Sementara itu, sayap bersenjata Hamas melalui juru bicara Abu Obeida mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan tiga sandera Israel, yaitu Ofer Calderon, Keith Siegel, dan Yarden Bibas.
Baca Juga: Hamas Akan Bebaskan 3 Sandera Israel dalam Pertukaran Berikutnya
Yarden Bibas adalah ayah dari Kfir, bayi berusia sembilan bulan, dan Ariel, anak berusia empat tahun, yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Namun, hingga kini belum ada kabar mengenai nasib kedua anak tersebut serta ibu mereka, Shiri. Hamas sebelumnya mengklaim bahwa mereka telah tewas akibat serangan udara Israel pada akhir 2023.
Keith Siegel, seorang warga negara Israel-Amerika, ditangkap bersama istrinya, Aviva. Aviva telah dibebaskan dalam pertukaran sandera-tahanan pada November 2023.
Sedangkan Ofer Calderon diculik bersama kedua anaknya, Erez dan Sahar, yang telah lebih dulu dibebaskan dalam pertukaran sebelumnya.
Pertukaran ini menandai babak baru dalam konflik Israel-Palestina yang masih berlangsung, dengan kedua belah pihak terus melakukan negosiasi terkait pembebasan sandera dan tahanan.
Baca Juga: Trump Ngotot Mesir dan Yordania Akan Terima Pengungsi Gaza Meski Sudah Ditolak