Suara.com - Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi menegaskan bahwa Mesir tidak akan berpartisipasi dalam pemindahan warga Palestina dari Gaza. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai ketidakadilan yang dapat mengancam keamanan nasional Mesir. Pernyataan ini merupakan tanggapan pertama Al-Sisi terhadap seruan mantan Presiden AS, Donald Trump, yang meminta Mesir menerima warga Palestina dari Jalur Gaza.
Berbicara dalam konferensi pers bersama Presiden Kenya, William Ruto, pada Rabu (29/1), Al-Sisi menegaskan komitmen Mesir untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru AS guna mencapai perdamaian Israel-Palestina berdasarkan solusi dua negara.
"Mengenai apa yang dikatakan tentang pemindahan warga Palestina, itu tidak akan pernah bisa ditoleransi atau diizinkan karena dampaknya terhadap keamanan nasional Mesir," ujar Al-Sisi.
"Deportasi atau pemindahan orang-orang Palestina adalah ketidakadilan yang tidak dapat kami ikuti," katanya.
Baca Juga: Israel Umumkan Pembebasan 5 Sandera Warga Thailand dalam Gencatan Senjata Gaza
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa Mesir dan Yordania seharusnya menerima warga Palestina dari Gaza, yang ia sebut sebagai situs pembongkaran setelah 15 bulan pemboman Israel yang menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal.
Al-Sisi menegaskan bahwa rakyat Mesir akan menolak gagasan tersebut jika dimintai pendapatnya.
"Jika saya bertanya kepada rakyat Mesir tentang usulan ini, mereka akan turun ke jalan untuk menolaknya," katanya.
Ia juga menekankan bahwa solusi dua negara adalah hak historis Palestina yang tidak bisa diabaikan dan menyatakan keyakinannya bahwa Trump mampu mencapai perdamaian yang adil dan permanen di Timur Tengah.
Usulan agar warga Palestina meninggalkan Gaza telah berulang kali ditolak oleh para pemimpin Palestina dan negara-negara Arab sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Sepakat Bayar Denda Rp 406 Miliar Gegara Blokir Akun Facebook Donald Trump
Yordania, yang sudah menampung jutaan warga Palestina, serta Mesir, yang juga menjadi tempat tinggal bagi puluhan ribu warga Palestina, secara resmi telah menolak gagasan tersebut melalui kementerian luar negeri masing-masing.
Trump sebelumnya menyatakan niatnya untuk berbicara dengan Al-Sisi mengenai masalah ini, tetapi komunikasi tersebut tampaknya tidak terjadi. Sebagai gantinya, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, berbicara dengan mitranya dari Mesir mengenai Gaza tanpa menyebutkan rencana Trump.