Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto meminta warga negara Indonesia (WNI) agar lebih waspada terhadap para sindikat kasus perdagangan orang yang menjanjikan sesuatu , namun ternyata prosesnya ilegal.
Hal itu ia sampaikan menanggapi kasus penembakan terhadap WNI di Malaysia.
"Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu. Ya kita waspada, kita ingatkan tapi kita juga yakin pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan," kata Prabowo usai menghadiri acara Rapim TNI-Polri di The Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).
Prabowo sekaligus mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak ikut-ikutan aktivias ilegal atau penyelundupan. Ia mengingatkan ada risiko dari aktivitas tersebut.
![Jenazah Basri yang tewas akibat penembakan oleh APMM saat akan dibawa ke Pulau Rupat, Bengkalis. [ANTARA/Annisa Firdausi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/30/65939-jenazah-basri-korban-penembakan-polisi-malaysia.jpg)
Imbauan kepala negara ini menyusul informasi menyoal insiden penembakan yang dilakukan APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal.
"Tapi sekali lagi saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing risikonya negara asing akan bertindak," kata Prabowo.
Dibahas ke PM Malaysia
Sebelumnya, perihal insiden penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI), Prabowo mengaku mebicarakan hal tersebut saat bertemu langsung Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim awal pekan ini.
Prabowo menyampaikan pembahasan yang ia lakukan bersama Anwar Ibrahim secara garis besar.
"Itu secara garis besar kita bicarakan," kata Prabowo.