Suara.com - Kepala Sekolah (Kepsek)nSDN 2 Mantaas berinisial BI (50) tewas di tangan seorang pemuda bernama Ugon alias MA (25) yang diduga ngotot ingin menikahi seorang janda beranak satu di di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Buntut dari aksi sadisnya itu, Ugon akhirnya tertangkap polisi setelah sempat buron.
Kapolres HST AKBP Jupri JHP Tampubolon di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis, mengatakan pihaknya dibantu Polda Kalsel dan Polres Kotabaru menciduk tersangka di Kotabaru.
"Sudah berhasil ditangkap, sedang di perjalanan dibawa personel menuju Polres HST," kata Jupri.
Meski belum menjelaskan proses penangkapan secara rinci, namun Jupri memastikan anggota Polres HST bergerak cepat memburu pelaku yang sempat buron setelah melakukan tindak pidana.
Baca Juga: Mahfud MD ke Prabowo: Benang Merah Mafia Tanah dan Laut Mudah Dibaca, Tugas Bapak Sangat Berat
Adapun lokasi pembunuhan Kepsek SDN 2 Mantaas terjadi di Desa Banua Kupang, Kecamatan Labuan Amas Utara, HST pada Senin (27/1) sekitar pukul 19.00 Wita.
Bahkan, Jupri pun sempat turun langsung ke lokasi guna mempercepat proses penanganan kasus penganiayaan yang menewaskan Kepala SDN 2 Mantaas tersebut.
Sementara itu, dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa satu lembar celana panjang warna biru tua, satu lembar baju kaos lengan pendek warna hitam, dan satu pasang sandal jepit warna hitam.
"Pelaku akan dijerat tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 Ayat (3) KUHP," ujar Jupri.
Kasus penganiayaan berujung maut ini terjadi saat korban BI mendatangi rumah seorang wanita berinisial RM di Desa Banua Kupang RT04/ RW02 Kecamatan Labuan Amas Utara, guna melamar janda beranak satu tersebut.
Baca Juga: Soal Pemerasan AKPB Bintoro Rp20 Miliar, Prodia Tepis Anak Bos Perusahaan Terlibat Kasus Pembunuhan
Saat acara lamaran berlangsung, tersangka MA alias Ugon ke rumah RM berteriak meminta korban BI untuk keluar rumah.
Saat itu, pihak keluarga RM sudah melarang korban untuk tidak keluar rumah, namun korban tetap keluar. Sedangkan pelaku MA sudah menunggu dengan parang di tangan hingga terjadi penganiayaan berujung pembunuhan tersebut. (Antara)