Warga 3 Negara Ini Masih Makan Daging Kucing, Apa Saja?

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 29 Januari 2025 | 21:06 WIB
Warga 3 Negara Ini Masih Makan Daging Kucing, Apa Saja?
Kucing (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penduduk sejumlah negara di dunia ternyata masih mengonsumsi daging kucing. Meski dianggap kontroversial, kebiasaan memakan daging kucing dianggap memiliki manfaat tertentu bagi tubuh.

Lantas, negara mana saja yang penduduknya makan daging kucing?

Mengutip dari berbagai sumber, ribuan kucing liar di Vietnam kerap diculik dan diperjualbelikan secara ilegal. Negara ini dikenal memiliki perdagangan gelap daging kucing yang cukup besar.

Daging tersebut sering diolah menjadi sup, semur, hingga sate yang disajikan dengan serai dan cabai. Beberapa warga Vietnam percaya bahwa mengonsumsi daging kucing dapat menangkal nasib buruk dan meningkatkan energi tubuh.

Selain Vietnam, China juga menjadi salah satu negara dengan konsumsi daging kucing yang cukup tinggi. Di beberapa provinsi, daging kucing dijual secara bebas dan dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh.

Daging ini biasanya disajikan dalam bentuk sup atau dipadukan dengan nasi dan sayuran. Setiap tahunnya, China diperkirakan mengonsumsi lebih dari empat juta ekor kucing.

Negara ketiga yang masih memiliki pasar gelap daging kucing adalah Australia. Meskipun tidak memiliki aturan khusus terkait konsumsi daging kucing, beberapa komunitas di negara tersebut masih mengonsumsi daging hewan ini. Beberapa laporan menyebutkan bahwa daging kucing dijual secara ilegal di beberapa wilayah Australia.

Meskipun konsumsi daging kucing masih terjadi di beberapa negara, banyak organisasi dan aktivis yang terus berupaya menekan praktik ini. Beberapa negara juga telah menerapkan aturan ketat untuk melindungi kucing dari perdagangan gelap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI