Soal Kasus WNI Ditembak di Malaysia, DPR Wanti-wanti: Jangan Sampai Jadi Preseden Buruk

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 28 Januari 2025 | 15:36 WIB
Soal Kasus WNI Ditembak di Malaysia, DPR Wanti-wanti: Jangan Sampai Jadi Preseden Buruk
Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono membeberkan bakal ada satu partai politik yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mengingatkan agar semua pihak mengedepankan transparansi dalam kasus penembakan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI). Diketahui, satu dari lima WNI yang ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) tewas.

Menurutnya, hal itu penting agar tak ada preseden buruk.

"Jangan sampai jadi preseden yang buruk untuk menutupi kasus yang mengakibatkan orang meninggal," kata Dave lewat keterangan video yang diterima Suara.com, Selasa (28/1/2025).

Ia pun mendesak pihak pemerintah Malaysia agar menyampaikan informasi terkait insiden itu secara tuntas. Selain itu seluruh pihak pemerintah Indonesia diiminta tegas menyikapi hal tersebut.

Baca Juga: Prabowo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim Sepakat Tertibkan Masalah Tenaga Kerja

"Baik itu dari Kementerian PMI, Kementerian Luar Negeri, Bakamla atau pun Angkatan Laut dan juga kepolisian untuk terlibat juga dalam pengusutan kasus ini," tegasnya.

Legislator Partai Golkar ini menilai insiden penembakan tersebut akan menodai hubungan kedua negara. Untuk itu, kata dia, informasi detail soal penembakan diperlukan untuk melihat secara jernih peristiwa tersebut.

"Bilamana memang ada pelanggaran hukum yang dimana para aparat dari Malaysia, diwajibkan untuk menggunakan kekerasan, itu harus ada keterbukaan dan kejelasan sejauh mana situasinya dan eskalasi setinggi apa, hingga harus sampai ada penembakan yang mengakibatkan meninggalnya satu orang WNI kita," pungkaanya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara mengenai insiden penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia. Peristiwa penembakan yang merenggut nyawa WNI diungkapkan oleh Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha.

Ia mengatakan Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur telah memonitor informasi mengenai insiden penembakan terhadap WNI di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

Baca Juga: Akui Tak Nyaman, Reaksi Netizen Malaysia Lihat Foto Gibran Blonde Jadi Sorotan: Baru Kali Ini Wapres Diginiin..

"Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM didapat konfirmasi bahwa benar pada tanggal 24 Januari 2025 telah terjadi penembakan oleh APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal," tulis Judha dalam keterangannya dikutip Suara.com, Minggu (26/1/2025).

Ilustrasi penembakan dengan senjata api (pixabay)
Ilustrasi penembakan dengan senjata api (pixabay)

Judha dalam keterangannya mengatakan, penembakan terjadi karena WNI melakukan perlawanan.

Diketahui, insiden penembakan tersebut mengakibatkan satu WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka.

Ia berujar KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka. Sementaea data mengenai para korban masih terus didalami.

"KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force," tulis Judha.

"Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI