Anggota DPR Usul Moge Bisa Masuk Jalan Tol, Pengamat Tak Setuju: Akan Menghilangkan Fungsi Jalan Bebas Hambatan

Selasa, 28 Januari 2025 | 12:28 WIB
Anggota DPR Usul Moge Bisa Masuk Jalan Tol, Pengamat Tak Setuju: Akan Menghilangkan Fungsi Jalan Bebas Hambatan
Ilustrasi Jalan Tol - Jadwal Contraflow Tol Selama Libur Isra Miraj-Imlek 2025 (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengatakan jika sepeda motor diperbolehkan masuk Jalan Tol justru tak akan efektif. Menurutnya, adanya motor di Jalan Tol hanya akan menghilangkan fungsi jalan Tol itu sendiri.

Hal itu disampaikan Djoko menanggapi adanya usulan dari Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andi Iwan Darmawan Aras. Andi sebelumnya mengusulkan agar motor gede (moge) bisa masuk ke jalan tol saat Rapat Kerja bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

"Secara investasi, jumlah Motor Gede (Moge) di Indonesia tidak signifikan untuk kelayakan. Memasukan semua jenis motor ke dalam tol mungkin ada pengaruh positif terhadap pendapatan. Khususnya tol dalam kota, tetapi ini akan menghilangkan fungsi jalan tol sebagai jalan bebas hambatan," kata Djoko kepada Suara.com, Selasa (28/1/2025).

Ia lantas mengulas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Nomor 15 Tahun 2005. Soal adanya aturan kendaraan bermotor roda dua seperti motor diperbolehkan untuk melintasi jalan Tol.

Baca Juga: DPR Usulkan Akses untuk Moge di Jalan Tol: Ini Saya Kira Potensi Pendapatan

"Ketentuan ini telah ditetapkan dalam Pasal 38 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2009. Jalan tol diperuntukkan bagi pengguna yang menggunakan kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Dengan begitu kendaraan roda dua seperti motor jelas tidak diizinkan untuk melintas," katanya.

Dalam aturan tersebut, kata dia, ditambahkan bahwa pengguna sepeda motor diberikan akses untuk melintasi jalan tol dengan catatan jalan tol tersebut memiliki jalur khusus untuk kendaraan bermotor roda dua.

"Meski begitu, bukan berarti sepeda motor tidak boleh masuk tol sama sekali. Sebab dalam pasal yang sama (38 PP 44/2009) dijelaskan sepeda motor boleh masuk tol dengan ketentuan-ketentuan khusus. Disebutkan, pengendara roda dua dapat melintas pada jalan tol yang sudah dilengkapi dengan jalur jalan tol khusus untuk motor," katanya.

Jalur khusus sepeda motor di jalan Tol itu, menurutnya, harus terpisah secara fisik dari jalur jalan tol yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Pasalnya dengan pemisahan jalur ini dapat menjamin keselamatan dan keamanan berkendara untuk semua pengguna jalan Tol.

Ia kemudian bicara soal sanksi pengendara motor yang melintas di jalan Tol dengan sengaja ataupun tidak. Menurutnya, hal itu bisa dikenai sanksi.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Bicara Tiga Fungsi Pesantren dan Sampaikan Terima Kasih Negara

"Jika sepeda motor diizinkan melintas di jalan tol, hal ini berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan karena ketidakstabilan kendaraan pada kecepatan tinggi dan perbedaan karakteristik kendaraan," katanya.

"Tidak semua jalan tol di Indonesia memiliki jalur khusus untuk motor. Adapun kendaraan bermotor roda dua yang telah diterapkan di Indonesia berada pada Jalan Tol Mandara (Bali) dan Jalan Tol Surabaya-Madura (Tol Suramadu). Sekarang Tol Suramadu sepanjang 5,438 km sudah digratiskan sejak 27 Oktober 2018," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI