Rahasia Prabowo Borong Kepuasan Publik di 100 Hari Pertama, Kenaikan PPN Tak Pengaruh

Senin, 27 Januari 2025 | 15:52 WIB
Rahasia Prabowo Borong Kepuasan Publik di 100 Hari Pertama, Kenaikan PPN Tak Pengaruh
Presiden Prabowo Subianto (kiri) disambut Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri India Pabitra Margherita (kedua kiri) setibanya di Air Force Station Palam, New Delhi, India, Kamis (23/1/2025). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indikator Politik Indonesia dalam surveinya menyatakan sebesar 79,3 persen puas terhadap kinerja Presiden RI Prabowo Subianto dalam 100 hari pertamanya. Tingginya kepuasaan tersebut lantaran belum ada kebijakan Prabowo yang dianggap mengganggu.

Hal itu seperti dipaparkan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi secara daring, Senin (27/1/2025).

Ia menyampaikan, jika Indikator sebelumnya pernah melakukan survei terhadap kepuasaan publik pada kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo atau Jokowi.

Kedua Presiden tersebut hasil surveinya berbeda dengan Prabowo pada 100 hari pertamanya. Di mana kepuasan publik terhadap kinerja kedua pemimpin negara itu terdampak kebijakannya sendiri.

"Kalau kita bandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi ya, awal periode pertama yaitu Oktober 2014 sampai Januari 2015. Waktu itu kita melakukan survei, bulan Januari 2015, 100 hari setelah beliau dilantik sebagai Presiden periode pertama, approval ratingnya terdampak oleh kebijakan tidak populer yaitu menaikan harga," kata Burhanuddin.

Kemudian SBY era kepemimpinan periode kedua, kata dia, approval ratingnya juga terdampak.

"Setelah menang telak di periode kedua, SBY itu mengalami masa bulan madu yang relatif singkat di periode kedua, karena ada drama Century dan beberapa isu politik yang terkait dengan elite partai," katanya.

Sementara Prabowo, masa bulan madu politiknya belum ada indikasi akan berakhir cepat. Sebab, belum ada kebijakan yang dianggap menjadi dampak terhadap kepuasaan publik pada kinerja Prabowo.

"Kemarin sempat muncul isu kenaikan PPN secara umum, tetapi kemudian Presiden dan Kementerian Keuangan sepertinya berubah, hanya menaikkan PPN 12 persen hanya kepada barang mewah. Dan itu yang membuat kekuasaan terhadap Presiden Prabowo relatif masih tinggi," pungkasnya.

Baca Juga: Survei Indikator: 79,3 Persen Puas dengan Kinerja Prabowo di 100 Hari Pertamanya

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis survei terbarunya soal kepuasan publik terhadap kinerja Presiden RI Prabowo Subianto dalam 100 hari kerjanya. Hasilnya 79,3 persen menyatakan puas dengan kinerja Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI