Donald Trump: Bom 2.000 Pon Dalam Perjalanan Menuju Israel

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 26 Januari 2025 | 19:26 WIB
Donald Trump: Bom 2.000 Pon Dalam Perjalanan Menuju Israel
Tangkapan layar - Presiden Ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump, saat mengambil sumpah pelantikannya di Capitol Rotunda, Washington DC pada Selasa dini hari. Trump akan segera mengesahkan aturan terkait penetapan status darurat nasional di perbatasan bagian selatan negara itu. (ANTARA/youtube@foxnews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lagi dan lagi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mencoret kebijakan Biden saat menjabat sebagai presiden. Terbaru yakni soal pengiriman bom ke Israel.

Trump baru-baru ini memastikan bahwa banyak hal yang telah dipesan dan dibayar oleh Israel, tetapi belum dikirim oleh Biden, yang sekarang sedang dalam perjalanan.

Hal tersebut termasuk pengiriman 1.800 bom MK-84 seberat 2.000 pon (sekitar 907 kg) yang sebelumnya tertunda selama berbulan-bulan.

Pernyataan Trump di media sosial Truth Social muncul setelah keputusan Pentagon untuk mencabut penangguhan pengiriman amunisi yang diberlakukan pada Mei lalu oleh pemerintahan Biden.

Baca Juga: Trump dan Menkeu Israel Ingin Pindahkan Warga Palestina ke Negara Lain, Hamas Tegas Menolak

Situs web Amerika Serikat, Axios melaporkan bahwa penundaan tersebut dicabut setelah pejabat Israel diberitahu oleh Pentagon pada hari Jumat.

Bom seberat 2.000 pon itu sebelumnya disimpan di AS dan diperkirakan akan dikirimkan dalam beberapa hari mendatang.

Penundaan, yang diberlakukan oleh Biden sebagai bentuk protes terhadap aksi militer Israel di kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, telah memicu salah satu krisis paling signifikan dalam hubungan AS-Israel selama serangan Israel terhadap wilayah tersebut.

Kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, memanfaatkan penundaan tersebut sebagai alat politik dengan menggalang dukungan dari anggota parlemen Republik AS yang mengkritik sikap Biden, meskipun penundaan itu diberlakukan karena kekhawatiran terhadap potensi korban sipil di Gaza. [Antara].

Baca Juga: Gedung Putih Cabut Larangan, Pasokan Bom 1 Ton untuk Israel Kembali Berlanjut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI