Pakai Jaket PDIP Saat Jadi Pemateri Bimtek, Rocky Gerung Singgung Vivere Pericoloso

Sabtu, 25 Januari 2025 | 02:20 WIB
Pakai Jaket PDIP Saat Jadi Pemateri Bimtek, Rocky Gerung Singgung Vivere Pericoloso
Rocky Gerung mengenakan jaket khas PDIP saat mengisi pembekalan dan bimbingan Anggota DPRD seluruh Indonesia di JIExpo Kemayoran, Jakarta (24/1/2025]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada yang menarik dalam acara pembekalan dan bimbingan teknis (Bimtek) anggota DPRD PDIP dari seluruh Indonesia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/1/2025) malam.

Pengamat politik Rocky Gerung yang hadir memberikan materi pembekalan memakai jaket khas PDIP.

Entah karena dingin atau bagaimana, Rocky meminta jaket ke Wasekjen PDIP, Adian Napitupulu yang menjadi moderator acara. Adian pun meminta panitia mencarikan jaket untuk Rocky.

Adian lantas menyematkan jaket khas PDIP dengan tulisan 'Banteng' berwarna merah dan hitam ke Rocky yang saat tiba menggunakan kaus putih.

Bersama mereka berdua menuju panggung. Dengan gaya yang khas, Rocky meloncat menuju panggung.

Dalam paparannya, Rocky mengatakan saat ini PDIP sedang memasuki kembali era Vivere Pericoloso, sebuah frasa Bahasa Italia yang artinya hidup penuh bahaya atau hidup yang menyerempet bahaya.

Untuk diketahui, frasa ini dahulu pernah digunakan oleh Soekarno sebagai bagian dari judul pidato kenegaraan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-19 Republik Indonesia tahun 1964.

"PDIP memasuki era vivere pericoloso dan no journey end," kata Rocky.

Ia menambahkan, era vivere pericoloso pernah dialami ketika melawan Orde Baru.

Baca Juga: Anggrek dari Presiden Prabowo Ternyata Bukan Kado Terindah untuk Megawati, Tapi...

"Ibu Mega telah melampaui era vivere pericoloso, yaitu ketika ia harus melawan tekanan politik Orba. Ia menempuh The Years of Living Dangerously itu dengan tabah. Ibu Mega bahkan masih harus mengalami ujian politik justru di era ia berkuasa. Dihianati karena ia ingin membela konstitusi dan dalil-dalil negara demokrasi. Tetapi sejarah tak meninggalkannya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI