Digigit Tikus dan Tidur Beralaskan Tikar, Mirisnya Nasib Warga Gusuran Kolong Tol Ancol

Sabtu, 25 Januari 2025 | 01:00 WIB
Digigit Tikus dan Tidur Beralaskan Tikar, Mirisnya Nasib Warga Gusuran Kolong Tol Ancol
Warga Kolong Tol Wiyoto Wiyono, Ancol, Jakarta Utara di antara material sisa penggusuran. [Suara.com/Faqih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan warga Kampung Tongkol Dalam, Ancol, Jakarta Utara, masih bertahan di bawah kolong Tol Wiyoto Wiyono setelah rumah mereka dibongkar.

Lantaran tidak memiliki tempat tinggal lain, mereka terpaksa hidup dalam kondisi yang jauh dari layak.

Seorang warga terdampak, Aden Gazali (52) mengaku sudah seminggu ini tinggal di kolong tol tanpa kejelasan bantuan atau solusi dari pemerintah.

"Saya berharap ada perhatian buat warga, kondisinya ya seperti ini," ujar Aden, Jumat (24/1/2025).

Baca Juga: Bye-bye Bangunan Liar, Kolong Tol Angke Segera Punya Fasilitas Umum

Menurutnya, ketika penggusuran terjadi, warga hanya diberikan uang pengganti sebesar Rp10 juta tanpa ada tawaran relokasi ke rumah susun (rusun).

Kondisi saat ini, tentunya membuat nasib warga terdampak kian tak menentu.

Warga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas dan pekerja serabutan, kesulitan untuk menyewa tempat tinggal baru.

Mereka hingga kini tetap bertahan meski tinggal tanpa atap yang layak. Warga hanya tidur beralaskan tikar dan karpet di bawah jembatan tol.

Mereka juga menghadapi berbagai ancaman, termasuk serangan binatang liar.

Baca Juga: Pj Gubernur Pastikan Relokasi Kolong Tol dan Jembatan Dilakukan di Semua Wilayah Jakarta

Salah satu warga, Ngatini menceritakan bahwa suaminya harus dilarikan ke rumah sakit setelah digigit tikus saat tidur. Ia menyebut ada dua warga lainnya yang mengalami hal serupa.

"Sekarang kondisinya sudah mendingan. Sampai dibawa ke rumah sakit, katanya ada racunnya," ungkapnya.

Selain itu, penerangan di lokasi sangat minim. Warga hanya mengandalkan satu lampu tembak yang dipasang di tengah area kolong tol.

Tak hanya itu, untuk kebutuhan buang air, mereka hanya memiliki satu WC umum dengan terpal sebagai penghalang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI