Israel Tolak Tarik Mundur dari Lebanon Selatan, Abaikan Gencatan Senjata

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 24 Januari 2025 | 22:30 WIB
Israel Tolak Tarik Mundur dari Lebanon Selatan, Abaikan Gencatan Senjata
Pasukan Israel siapkan invasi darat ke Lebanon. Tank pasukan Israel terlihat di daerah dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon pada Kamis (27/9/2024). ANTARA FOTO/Ayal Margolin/Xinhua/Spt.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabinet keamanan Israel menolak rencana penarikan pasukannya dari Lebanon selatan, menurut laporan media Israel.

Pada hari Jumat, kabinet Israel menyatakan bahwa tentara Zionis akan tetap berada di posisi mereka saat ini di Lebanon selatan, sebagaimana diberitakan oleh Saluran Israel 14.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa Israel tidak akan mundur dari Lebanon selatan karena tentara Lebanon dilaporkan belum memenuhi komitmen yang ada.

Keputusan ini diambil meskipun terdapat ketentuan gencatan senjata yang menetapkan bahwa pasukan Israel harus meninggalkan wilayah Lebanon dalam waktu 60 hari setelah gencatan senjata dimulai.

Baca Juga: Cek Fakta: Taylor Swift Sebut Kebakaran LA Sebagai Hukuman bagi Kelompok Pro-Israel

Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku pada pukul 4.00 pagi waktu Beirut pada hari Rabu, 27 November, setelah adanya mediasi internasional.

Sementara itu, Hamas melalui ketua Biro Politiknya di Tepi Barat, Zaher Jabarin, menyatakan bahwa Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, ingin perang terus berlanjut untuk mempertahankan kekuasaannya.

"Kita sedang menghadapi rezim pendudukan yang fasis yang enggan mengakui eksistensi dan hak-hak bangsa Palestina," ungkap Jabarin.

"Bangsa kita memiliki tekad yang kuat dan berani berkorban, serta tidak memiliki pilihan lain selain melawan," imbuhnya.

Jabarin menegaskan bahwa tujuan utama Netanyahu adalah untuk membunuh dan menghancurkan demi mempertahankan kekuasaannya.

Baca Juga: Heboh! Komandan Hamas yang Diklaim Tewas Muncul Kembali di Gaza, Israel Salah Sasaran?

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Senin memberikan peringatan kepada Israel agar tidak mencaplok Tepi Barat, menekankan keprihatianya terhadap ancaman serius terhadap integritas dan keberlangsungan wilayah Palestina.

"Para pejabat tinggi Israel secara terbuka membahas kemungkinan pencaplokan resmi seluruh atau sebagian Tepi Barat dalam waktu dekat. Tindakan semacam itu akan melanggar hukum internasional secara serius," ujar Guterres di depan Dewan Keamanan PBB.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus mendukung segala upaya untuk memajukan perdamaian, stabilitas, dan masa depan yang lebih baik bagi Palestina dan Israel, serta bagi kawasan yang lebih luas," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI