Suara.com - Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) meminta pemerintah menelisik dan mendalami adanya dugaan bisnis keamanan yang selama ini menjaga pagar laut di Perairan Tangerang, Banten.
PBHI mencurigai adanya bisnis keamanan tersebut, mengingat pagar laut yang dibangun bukan dalam satu dua hari. Justru baru ramai diperbincangkan saat ini.
Pegiat PBHI Gina Sabrina mengatakan dugaan adanya bisnis keamanan dapat dilihat dari susahnya akses menuju ke area pagar laut.
Ia mengemukakan, sangat sulit bagi pihak luar untuk melakukan investigasi bahkan hanya sekadar melihat secara langsung ke lokasi.
"Nah kita juga bisa menduga apakah ada bisnis keamanan yang ada terlibat yang eksis hari ini di daerah tesebut," kata Gina dalam diskusi daring 'Pagar Laut dan HGB, Privatisasi dan Perampasan Laut', Jumat (24/1/2025).
Ia lantas mempertanyakan pagar laut yang baru viral dan dapat disorot belakangan ini.
"Apakah ada bisnis keamanan di daerah tersebut sehingga sampai sekarang atau setidaknya dari kemarin-emarin baru meledaknya sekarang," katanya.
Ia tidak membayangkan bila pagar laut tersebut tidak diungkap dan menjadi pemberitaan di media. Menurutnya keberadaan pagar laut tentu masih berlanjut, tanpa pembongkaran.
"Bayangkan kalau kasusnya tidak terekpos di media dan tidak banyak yang memberikan perhatian. Tentu pagar itu masih eksis sampai sekarang pagarnya masih eksis sekarang, dicabutnya baru sedikit sekali," katanya.
Baca Juga: Siap Denda Pemilik Pagar Laut Tangerang, Menteri KKP: Per-Km Rp18 Juta!
"Apakah betul berarti ada bisnis keamanan juga di situ? Itu yang kemudian perlu ditelisik juga didalami," katanya.