Suara.com - Nama Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono belakangan menjadi sorotan terkait keberadaan pagar sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten yang kini menuai polemik. Meski akhirnya resmi dibongkar, Menteri Trenggono sempat melarang aparat untuk membongkar pagar yang membentang di tengah laut itu.
Dalihnya yang sempat melarang pagar laut dibongkar karena untuk memudahkan proses penyelidikan yang dilakukan KKP.
"Kalau pencabutan, tunggu dulu dong. Kalau sudah ketahuan siapa yang nanam (pasang pagar bambu) segala macam, kan lebih mudah. Kalau nyabut kan gampang ya," kata Trenggono pada Minggu (19/1/2025).
Setelah memicu kontroversi, kekinian muncul potongan video Trenggono ketika menjelaskan soal pemagaran laut di Tangerang. Menurutnya, pagar laut bertujuan agar permukaan tanah di dasar laut naik. Dia pun menyebut jika pagar laut Tangerang mirip dengan reklamasi.
"Proses pemagaran itu tujuannya itu agar tanahnya itu naik. Semakin lama semakin naik, semakin naik. Jadi kalau ada ombak datang, begitu ombak surut, dia ketahan, sedimentasinya ketahan. Boleh dibilang seperti reklamasi yang alami," ujar Trenggono.
Ucapan Trenggono soal pemagaran laut sempat menjadi gunjingan setelah cuplikan videonya beredar di platform X, Kamis (23/1/2025). Bahkan, Profesor dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir turut memberikan tanggapan atas pernyataan Trenggono. Namun, pemilik akun @sociotalker itu justru menanggapi video Trenggono dengan cuitan bernada satire.
"Calon penerima hadiah nobel di bidang fisika reklamasi," cuit Prof Sulfikar dikutip Suara.com, Jumat (24/1/2025).
Pernyataan Trenggono soal pemagaran laut yang disebut mirip dengan reklamasi juga diramaikan oleh netizen dengan beragam komentar. Namun, kebanyakan netizen justru mengolok-olok Trenggono sebagaimana video yang beredar di jagat maya.
"Ini orang2 memang menghina akal sehat," tulis akun @Ag*****.
"Dan akhirnya dia rela untuk jadi bahan tertawaan seluruh netizen," celetuk akun @lu************.
"Maju tak gentar, membela pemilik pagar," sindir akun @fe*********.