Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung Kurang 17,7 Kilometer, Sudah Bisa Atasi Banjir Jakarta?

Kamis, 23 Januari 2025 | 12:32 WIB
Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung Kurang 17,7 Kilometer, Sudah Bisa Atasi Banjir Jakarta?
Foto sebagai ILUSTRASI: Suasana proyek inlet sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur di Kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum menyebut program normalisasi sungai masih berjalan. Namun, untuk bisa rampung sepenuhnya, masih ada 17,7 kilometer yang belum dibebaskan lahannya.

Dalam program normalisasi Kali Ciliwung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berperan dalam melakukan pembebasan lahan. Sementara, pengerjaan normalisasi dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Ika mengatakan, pada tahun 2024 lalu Pemprov DKI telah membebaskan lahan di bantaran Sungai Ciliwung di Kelurahan Rawajati dan Cililitan dengan panjang 200 meter.

"Kalau sebelumnya sisa yang belum ditanggul kurang lebih sekitar 17,4 kilometer, sekarang per 2024 kemarin tinggal 17,17 kilometer," ujar Ika kepada wartawan, Kamis (23/1/2025).

Baca Juga: Diminta Warga Bangun Transportasi Air di Ciliwung, Begini Respons Ridwan Kamil

Untuk tahun 2025 ini, pihaknya masih melanjutkan pembayaran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan tanggul normalisasi. Sementara, Kementerian PU juga masih mengerjakan proyek normalisasi.

Dua segmen yang sudah dibebaskan pada tahun 2024 juga saat ini telah masuk dalam taha pengerjaan.

"Kalau main ke jembatan Rawajati, kelihatan di sana ada progres fisik oleh Kementerian PU. Tahun ini selesai untuk segmen Rawajati dan Cililitan," urai dia.

Ika menjelaskan, Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp90 miliar untuk lahan yang belum dibebaskan di segmen Rawajati dan Cililitan. Dalam waktu dekat, target pembebasan lahan selanjutnya ada di kawasan Pengadegan.

Pihaknya sedang menginventarisasi bidang lahan yang perlu dibebaskan di wilayah tersebut. Ia belum bisa memastikan kapan program ini bisa rampung karena proses pembabasan lahan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Baca Juga: Mau Ambil Bola yang Nyemplung, Rohman Hanyut di Ciliwung, Basarnas Masih Lakukan Pencarian

"Kan memilah mana yg memiliki alas hak mana yang enggak punya alas hak, terus mana yang layak dibayar, mana yang enggak layak dibayar. Itu perlu effort, lah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI