Guru Tampar Atlet Renang Cilik di Malaysia, Ibu Histeris Masa Depan Anak Hancur

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 22 Januari 2025 | 22:00 WIB
Guru Tampar Atlet Renang Cilik di Malaysia, Ibu Histeris Masa Depan Anak Hancur
Ilustrasi guru tampar muridnya [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah unggahan Facebook baru-baru ini menjadi viral, memperlihatkan seorang wanita kecewa dan sedih ketika putranya yang berusia 11 tahun dipukuli oleh seorang guru di sekolah karena kesalahpahaman.

Lewat unggahan Syahmina Mohd Azim, harapan sang putra untuk terpilih mewakilinya di ajang SUKMA dan SEA Games pada cabang renang air kandas di tangan seorang guru yang memukul sang anak hingga menyebabkan luka dalam di telinganya.

“Anak kecil yang mewakili Kerian, satu-satunya yang melampaui waktu nasional dan memiliki ID Malaysia di cabang renang air, meneteskan air mata kekecewaan setelah setengah tahun latihan yang sangat intensif dan berdampak tinggi dan berhasil lolos untuk mencapai waktu tersebut. ditetapkan oleh pelatih.

"Saya kalah dan harus melupakan keinginan itu dalam sekejap mata karena setiap kali berenang, saya kehilangan keseimbangan, hidung saya berdarah, kepala saya sakit, dan telinga saya berdenging," katanya.

Baca Juga: Anak Buah Mayor Teddy Lewati 13 Sungai Telusuri Sekolah yang Diviralkan Siswa Tidak Ada Guru

Sang pelatih pun mengaku kecewa dengan kejadian yang menimpa anaknya tersebut karena dirinya punya harapan besar bisa membawa harum nama Malaysia.

Gara-gara gurunya pegang punggung, anaknya malah ditampar sampai telinganya memar dan dipukul di belakang kepala

Menurut laporan polisi yang dibuat oleh wanita tersebut, putranya secara tidak sengaja menyentuh punggung guru tersebut ketika dia hendak jatuh.

“Setelah 3 hari kejadian, anak saya muntah-muntah terus, sakit kepala, dan mimisan. Kami berobat ke dokter spesialis. Setelah beberapa hari mengalami hal yang sama, kami bawa anak saya ke RS Taiping. .

"Alhamdulillah, lega rasanya setelah di CT scan dan rontgen kedua, tidak ditemukan hal yang tidak normal. Saya tidak bisa mengikuti pertandingan sesuai jadwal yang ditetapkan, biaya latihan dan pelatih.

Baca Juga: Anak Buah Mayor Teddy Turun Tangan Cek Sekolah di Nias yang Diviralkan Siswa

“Dampak dari benturan dan benturan tersebut menyebabkan terjadinya gegar otak pada kanalis semisirkularis telinga (gegar otak koklea) dengan gejala yang sama dengan gegar otak. Bisa jadi baik namun berlangsung lama, atau kemungkinan besar tidak akan baik sama sekali.” ujarnya.

"Ya Tuhan, ini sangat menyayat hati. Aku tak kuasa menahan air mataku lagi, menangis memikirkan masa depan anakku sendiri. Sebagai seorang perenang, itu adalah bagian tubuh yang sangat sensitif. Pada hari yang salah dalam sebulan, kamu bisa "pingsan di air dan mati," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI