Sejarah Munculnya Barongsai Saat Imlek Hingga Akhirnya Selalu Ada Tiap Tahun

Rabu, 22 Januari 2025 | 19:42 WIB
Sejarah Munculnya Barongsai Saat Imlek Hingga Akhirnya Selalu Ada Tiap Tahun
ITDC menghadirkan pementasan Barongsai kepada wisatawan untuk memeriahkan libur Imlek di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (11/2/2024) [Suara.com/ANTARA/HO-ITDC Nusa Dua]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Barongsai selalu menghiasi perayaan “Tahun Baru Cina” Imlek di mal maupun tempat umum lainnya. Sebuah daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menyaksikannya.

Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok yang menggunakan sarung menyerupai singa. Tidak hanya sekadar hiburan, tarian ini juga membawa makna mendalam yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi dalam budaya Tionghoa.

Tarian ini dipercaya dapat membawa kemakmuran dan keberuntungan di tahun yang baru. Selain itu, barongsai juga menjadi cara untuk menciptakan suasana meriah dan menyebarkan kebahagiaan kepada semua yang hadir.

Ada banyak versi legenda mengenai asal-usul barongsai. Tapi umumnya dikaitkan dengan kepercayaan bahwa barongsai sebagai penjaga serta pengusir roh jahat dan tolak bala.

Baca Juga: Gong Xi Fa Cai Xin Nian Kuai Le Artinya Apa? Ini Ucapan Imlek yang Benar

Sebagai salah satu warisan budaya Tionghoa, tarian barongsai memiliki cerita panjang yang dimulai jauh sebelum kedatangannya ke Indonesia.

Menurut China Highlight, alam kebudayaan Tionghoa tradisional, singa dianggap sebagai hewan mitos yang membawa keberuntungan, mirip dengan naga.

Namun, pada masa sebelum Dinasti Han (202 SM–220 M), sebenarnya tidak ada singa asli di Tiongkok. Beberapa ekor singa memang sampai ke Cina melalui jalur perdagangan Sutra dari wilayah barat (sekarang Xinjiang), namun sangat langka.

Di masa itu, orang Tionghoa mulai meniru gerakan dan penampilan singa yang mereka lihat, sehingga terciptalah apa yang kita kenal sebagai tarian barongsai.

Tarian ini pertama kali berkembang pada masa Dinasti Tiga Kerajaan (220–280 M), dan semakin populer seiring dengan berkembangnya agama Buddha pada masa Dinasti Utara dan Selatan (420–589 M). Pada masa Dinasti Tang (618–907 M), tarian barongsai bahkan menjadi bagian dari tarian istana.

Baca Juga: Pemerintah Jamin Stok Pangan saat Imlek Hingga Lebaran Aman, Kecuali Daging Sapi

Lambat laun, barongsai tidak hanya menjadi bagian dari budaya kerajaan, tetapi juga menjadi pertunjukan rakyat yang sering kali dipentaskan untuk menyambut tahun baru dan berbagai perayaan besar lainnya.

Tarian Barongsai pun terus berkembang dan menyebar ke berbagai penjuru dunia seiring dengan migrasi orang Tionghoa. Di luar Tiongkok, barongsai menjadi simbol kemakmuran dan keberuntungan, serta dihadirkan pada festival-festival besar seperti Imlek untuk mengusir roh jahat dan mendatangkan keberuntungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI