Bagian kedua dari video tersebut tidak ada hubungannya dengan diskusi vaksin di segmen pertama atau keberadaan HIV dalam vaksin COVID.
Pencarian gambar terbalik dan pencarian sederhana di YouTube, memanfaatkan isyarat visual dalam video, membantu First Check memastikan bahwa itu adalah bagian dari presentasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2021 oleh Dr. Richard M Fleming, yang mengidentifikasi dirinya sebagai ahli jantung nuklir dan preventif. Pembicaraan itu untuk mempromosikan bukunya, "Apakah COVID-19 Senjata Biologis?: Investigasi Ilmiah dan Forensik."
Namun, Dr. Fleming telah lama didiskreditkan sebagai ilmuwan serius dan bahkan dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk berpartisipasi dalam studi obat apa pun.
Berdasarkan bukti ini, First Check menentukan bahwa video viral ini secara menipu menggabungkan rekaman untuk secara keliru menyiratkan vaksin COVID mengandung HIV. Segmen pertama merujuk pada vaksin yang dihentikan produksinya dan gagal dalam uji coba Fase 1 karena hasil positif palsu HIV, sedangkan segmen kedua mempromosikan klaim konspirasi yang tidak terkait tentang asal-usul COVID-19.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut HIV merupakan bagian dari komposisi vaksin COVID-19 merupakan narasi yang salah atau hoax.
Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh Profesor Keith Chappell, seorang ahli virologi molekuler, pada tahun 2020 menggabungkan segmen protein HIV kecil tetapi tidak menimbulkan risiko penularan HIV. Vaksin tersebut tidak pernah berkembang melampaui uji coba Fase 1 awal dan tidak pernah didistribusikan ke publik.