Dituding Lakukan Gestur Nazi di Acara Pelantikan Trump, Begini Kata Elon Musk

Bella Suara.Com
Rabu, 22 Januari 2025 | 11:31 WIB
Dituding Lakukan Gestur Nazi di Acara Pelantikan Trump, Begini Kata Elon Musk
Gesture Elon Musk saat pidato di pelantikan Donald Trump yang menimbulkan kontroversi. (Tangkapan layar, Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Taipan teknologi Elon Musk menjadi pusat kontroversi setelah gestur yang ia lakukan di acara pelantikan Presiden AS Donald Trump menuai kritik. Beberapa pihak menafsirkan gestur tersebut sebagai penghormatan Nazi, sementara yang lain membelanya sebagai tindakan spontan tanpa makna politis.

Dalam acara yang digelar di Capital One Arena di Washington, Musk, CEO X, SpaceX, dan Tesla, muncul di atas panggung di hadapan para pendukung Trump. Setelah mengucapkan terima kasih kepada hadirin karena telah membantu Trump kembali ke Gedung Putih, Musk menepuk sisi kiri dadanya dengan tangan kanannya lalu mengulurkan lengannya dengan telapak tangan terbuka. Ia mengulangi gerakan itu untuk penonton di belakangnya.

Sejarawan Claire Aubin, yang memiliki keahlian dalam sejarah Nazisme di Amerika Serikat, menganggap bahwa gestur Musk menyerupai “sieg heil,” atau salam khas Nazi.

"Pendapat profesional saya adalah Anda semua benar, Anda harus percaya pada mata Anda," tulis Aubin di platform X.

Namun, Musk segera merespons tuduhan tersebut melalui unggahan di X, menyebut bahwa para pengkritiknya membutuhkan "trik kotor yang lebih baik". Ia juga mengecam serangan yang menyamakan banyak orang dengan Hitler sebagai hal yang sudah basi.

Pendapat Beragam

Meskipun banyak yang mengecam tindakan Musk, Anti-Defamation League (ADL), sebuah organisasi yang berfokus pada pemberantasan anti-Semitisme, membela Musk kali ini.

"Tampaknya Elon Musk membuat gerakan canggung di saat antusiasme, bukan hormat Nazi," tulis ADL di X.

Sejarawan Aaron Astor juga menepis tuduhan tersebut.

"Saya telah mengkritik Elon Musk berkali-kali karena membiarkan neo-Nazi mencemari platform ini," ujarnya.

Baca Juga: Donald Trump Tarik AS Keluar dari WHO, Kira-kira Apa Dampaknya?

"Tetapi gerakan ini bukan hormat Nazi. Ini adalah lambaian seorang pria autis yang canggung secara sosial kepada orang banyak," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI