Heboh Video Call Prabowo-Megawati, KPK: Tak Terkait Kasus Hasto

Chandra Iswinarno | Dea Hardiningsih Irianto
Heboh Video Call Prabowo-Megawati, KPK: Tak Terkait Kasus Hasto
Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Asep Guntur. [Suara.com/Yaumal]

Kami tidak pernah membahas kaitan dengan itu dan saya secara pribadi baru tahu ada video call. Kapan, di mana, saya juga tidak tahu, katanya.

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi isu video call antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang diduga memengaruhi penanganan kasus Hasto Kristiyanto.

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu membantah kabar tersebut dan mengaku tidak mengetahui adanya isu perihal komunikasi Prabowo dan Megawati melalui video call.

"Itu adalah saya juga baru dapat informasi ini, kapan video call-nya saya juga tidak hafal," kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025).

Untuk itu, dia menegaskan isu komunikasi dua elite partai politik tersebut melalui video call tidak ada kaitannya dengan kinerja KPK dalam menangani kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dan dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice terhadap perkara Harun Masiku yang menyeret Sekretaris Jenderal PDIP sebagai tersangka.

Baca Juga: KPK Sebut Karna Suswandi Minta Uang Ijon 10 Persen dari Nilai Proyek PUPP

"Jadi, tidak bisa, karena memang tidak ada kaitannya dengan hal tersebut. Kalau rekan-rekan menyampaikan itu ya, terus terang tidak ada hubungannya," ujar Asep.

“Kami tidak pernah membahas kaitan dengan itu dan saya secara pribadi baru tahu ada video call. Kapan, di mana, saya juga tidak tahu,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI yang juga menyeret Harun Masiku.

“Penyidik menemukan adanya bukti keterlibatan saudara HK (Hasto Kristiyanto) yang bersangkutan sebagai Sekjen PDIP Perjuangan,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/12/2024).

Dia menjelaskan bahwa Hasto bersama-sama dengan Harun Masiku melakukan suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Periode 2017-2022 Wahyu Setiawan.

Baca Juga: Batal Pakai Dana PEN, KPK Pastikan Bupati Situbondo Gunakan DAK untuk Proyek PUPP

Setyo menjelaskan penetapan Hasto sebagai tersangka ini didasari oleh surat perintah penyidikan (sprindik) nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tertanggal 23 Desember 2024.

Di sisi lain, Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perintangan penyidikan oleh KPK dalam surat perintah penyidikan (sprindik) yang terpisah.

Setyo menjelaskan bahwa Hasto memerintahkan Harun Masiku untuk merendam ponselnya di air dan melarikan diri ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan.