CEK FAKTA: Prabowo Jemput Shin Tae-yong di Korea

Bella Suara.Com
Selasa, 21 Januari 2025 | 19:57 WIB
CEK FAKTA: Prabowo Jemput Shin Tae-yong di Korea
Thumbnail YouTube dengan narasi Prabowo menjemput Shin Tae-yong di Korea. Faktanya klaim tersebut salah. (Turnbackhoax)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube "Sport news" pada Minggu (12/1/2025) menghebohkan publik dengan narasi yang mengklaim bahwa Presiden Prabowo Subianto "jemput paksa" pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), di Korea demi keberhasilan timnas lolos ke Piala Dunia.

Sampul video tersebut memperlihatkan foto Presiden Prabowo bersama STY yang turun dari pesawat. Video tersebut telah ditonton lebih dari 3.000 kali dan mendapat 37 tanda suka.

Thumbnail YouTube dengan narasi Prabowo menjemput Shin Tae-yong di Korea. Faktanya klaim tersebut salah. (Turnbackhoax)
Thumbnail YouTube dengan narasi Prabowo menjemput Shin Tae-yong di Korea. Faktanya klaim tersebut salah. (Turnbackhoax)

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan fakta, ditemukan bahwa klaim dalam video tersebut adalah manipulasi.

Foto yang digunakan dalam thumbnail video tersebut sebenarnya adalah potret Presiden Prabowo yang baru saja tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma usai kunjungan dari Mesir, bukan momen kedatangan Shin Tae-yong.

Baca Juga: Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan: Fondasi Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa gambar tersebut digunakan dalam laporan media voi.id pada Senin (23/12/2024) yang menggambarkan kedatangan Prabowo dari Mesir, bukan dengan Shin Tae-yong.

Video berdurasi 8 menit tersebut sendiri hanya membahas pencapaian Timnas Indonesia sejak dilatih oleh STY pada akhir 2019, tanpa menyebutkan apapun tentang "jemput paksa" di Korea.

Dengan demikian, narasi dalam video tersebut adalah konten yang telah dimanipulasi (manipulated content) untuk tujuan tertentu. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI