Suara.com - Insiden kebakaran kembali terjadi, kali ini di kawasan Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, jakarta Pusat. Kebakaran yang cukup besar ini diduga diakibatkan karena konsleting listrik, kemudian memicu api yang menyambar ke beberapa bangunan. Terkait dengan hal ini, rasanya penting untuk tahu langkah mitigasi kebakaran pemukiman untuk mengurangi risiko dan kerugian yang muncul.
Area padat penduduk menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pemadam kebakaran ketika harus menjalankan tugasnya. Selain karena mudahnya api merambat ke bangunan lain, kondisi jalan yang sempit juga sering menjadi hambatan. Selain itu, ketersediaan sumber air atau hydrant juga jadi masalah lain yang harus disikapi.
Lalu apa saja langkah mitigasi kebakaran pemukiman yang dapat dilakukan?
1. Jarak Aman Antar Rumah
Meski hal ini sulit terwujud karena satu dan lain hal, namun membangun rumah dengan jarak aman yang telah diperhitungkan jadi hal yang ideal. Dengan demikian jika terjadi kebakaran, api tidak akan merambat ke bangunan lain karena jaraknya yang cukup jauh.
2. Jalanan yang Lebih Lebar
Jalanan yang lebih lebar di area perumahan juga jadi langkah mitigasi mendasar yang dapat dilakukan, sehingga kendaraan regu pemadam kebakaran bisa masuk hingga ke titik strategis tempat kebakaran terjadi. Dengan demikian petugas dapat bereaksi dengan cepat dan memadamkan api yang muncul sebelum menjadi lebih besar.
3. Kesigapan Masyarakat
Masyarakat yang sigap sebenarnya bisa menjadi salah satu langkah mitigas yang paling dekat dan mudah dilakukan. Pengetahuan mengenai potensi dan risiko terjadinya kebakaran harus dimiliki oleh setiap orang, sehingga semua tahu apa yang harus dilakukan ketika api muncul. Api dapat dipadamkan sebelum menjadi terlalu besar, dan hal ini akan sangat menekan angka kerugian dan risiko korban yang muncul.
Baca Juga: Kebakaran di Kemayoran Hanguskan 543 Bangunan, 1.797 Orang Terpaksa Mengungsi
4. Ketersediaan APAR
Keberadaan alat pemadam kebakaran berbagai bentuk perlu dipastikan di titik strategis. Dalam beberapa sumber dinyatakan bahwa ketersediaan APAR dapat menjadi solusi untuk kobaran api kecil agar tidak berkembang menjadi kobaran yang besar. Ada baiknya setiap RT memiliki APAR yang memadai, atau bahkan hydrant yang menjadi sumber air untuk petugas pemadam kebakaran.
5. Optimasi Teknologi Peringatan dan Pelaporan
Anda juga dapat menggunakan optimasi teknologi untuk peringatan kebakaran dini dan pelaporan pada petugas pemadam kebakaran, sehingga respon cepat dapat diberikan oleh petugas. Banyak aplikasi dan layanan perangkat lunak yang tersedia sekarang ini dan dapat digunakan secara sederhana. Pada dasarnya, aplikasi akan memberikan peringatan jika terjadi titik api, dan dapat diteruskan ke petugas pemadam kebakaran untuk ditindaklanjuti.
6. Selalu Waspada dan Berhati-Hati
Waspadai penggunaan alat yang dapat memicu percikan atau api di dalam rumah, dan selalu berhati-hati dalam memanfaatkan setiap perangkat ini. Jauhkan dari jangkauan anak-anak, dan selalu matikan peralatan yang tidak digunakan.
Itu tadi sedikitnya 6 langkah mitigas kebakaran pemukiman yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan menekan angka kerugian yang mungkin muncul. Semoga berguna!
Kontributor : I Made Rendika Ardian