Suara.com - Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya mengatakan, dirinya telah menindaklanjuti adanya unjuk rasa sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) pada Senin (20/1/2025) kemarin.
Mayor Teddy mengatakan, dirinya telah langsung menghubungi kedua belah pihak pada hari yang sama, tepatnya saat ia berada di Sumedang, Jawa Barat untuk mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kegiatan meresmikan 37 proyek kelistrikan nasional di PLTA Jatigede.
“Kemarin sudah langsung saya hubungi kedua belah pihak ya. Saat saya masih di Sumedang,” ujar Mayor Teddy sebagaimana dilansir Antara, Selasa (21/1/2025).
Menurut dia, bahwa pada hari yang sama, tepatnya pada malam harinya, kedua pihak, yaitu pimpinan Kemdiktisaintek dan Paguyuban Pegawai Dikti di Kantor Kemdiktisaintek sudah melakukan dialog untuk pencapaian resolusi yang terbaik.
Teddy juga menegaskan bahwa selanjutnya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada hari ini akan langsung menindaklanjuti upaya pencapaian resolusi ini agar dapat segera menemukan titik tengah.
“Dan, kemarin malam kedua belah pihak sudah langsung bertemu. Kemudian hari ini Menko PMK akan menindaklanjuti,” katanya.
Diketahui, puluhan pegawai ASN Kemendikti Saintek mendemo Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro. Kantor sang menteri pun digeruduk oleh anak buahnya pada Senin pagi.
Demonstrasi itu digelar puluhan PNS karena menanggap jika sikap Menteri Satryo arogan. Bahkan, Satryo disebut kerap bertindak kasar kepada pegawai yang bekerja di Kemendikti Saintek.
Dari video yang diterima Suara.com, sebanyak ratusan pegawai yang kebanyakan menggunakan kemeja hitam. Mereka membawa dua spanduk berukuran besar.
Baca Juga: Ulah Arogan Menteri Satryo, Masuk Daftar Reshuffle Punggawa Kabinet Prabowo-Gibran?
"Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri." tulis dalam spanduk berwarna hitam dengan tulisan putih tersebut.
Kemudian pegawai di depannya juga membawa spanduk berwarna putih dengan tulisan hitam bertuliskan. 'Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan untuk babu keluarga'.
Sebelum menyampaikan orasinya, para peserta aksi yang terdiri dari para pegawai ini lebih dulu menyanyikan lagu Indonesia Raya hingga Maju Tak Gentar.
Selain itu di depan pagar gedung Kemendikti Saintek nampak terpasang spanduk hitam berukuran besar bertuliskan: 'Pak Presiden, Selamatkan Kami Dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar dan Main Pecat."