Prabowo akan Reshuffle Menteri Berulah di 100 Hari Kerja? Ini Kata Gerindra

Selasa, 21 Januari 2025 | 15:01 WIB
Prabowo akan Reshuffle Menteri Berulah di 100 Hari Kerja? Ini Kata Gerindra
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri yang memimpin kementerian dianggap lemah, kata dia, sebab sang menteri tidak mampu menggerakkan SDM-nya untuk mencapai target kerja 100 hari yang ditetapkan presiden.

"Persoalan tersebut tentu presiden yang tahu. Sebab, yang memberi target itu presiden langsung kepada setiap menteri," katanya.

Kemudian yang ke dua reshuffle bisa dilakukan, menurutnya, menteri tersebut justru menjadi beban bagi presiden. Ia menegaskan, kasus Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro masuk kualifikasi tersebut.

"Menteri Dikti yang di demo pegawainya tentu mencerminkan ketidakmampuannya memimpin. Akibatnya terjadi gejolak di lembaganya. Gejolak tersebut tentu dapat berimbas kepada presiden," ujarnya.

Lalu, kata dia, soal Utusan Khusus Presiden yang dianggap belum terlihat kinerjanya.

"Staf khusus yang kerjanya tak terdengar, tapi justru membuat persoalan aehingga menjadi beban bagi masyarakat," ungkapnya.

"Kasus Raffi Ahmad kiranya contoh staf khusus yang jadi presiden. Dilain pihak hingga saat ini tidak diketahui kinerjanya," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI