Suara.com - Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek), Togar Simatupang, mengungkapkan duduk perkara yang terjadi di dalam kementeriannya hingga puluhan ASN Diktisaintek lakukan demo.
Aksi demo yang berlangsung Senin (20/1) pagi tersebut sekaligus untuk memprotes sikap Menteri Diktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dinilai sombong dan semena-mena kepada pegawainya.
Isu pemecatan terhadap ASN Diktisaintek, Neni Herlina, yang disebut menjadi pemicu demo tersebut. Neni disebut sempat dihampiri langsung ke ruangannya oleh Menteri Satryo yang marah karena meja kerjanya belum diganti. Pada saat itu, Satryo dikatakan mengusir Neni karena dinilai tidak bisa kerja dengan baik. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 17 Januari lalu.
Menanggapi hal tersebut, Togar menyampaikan kalau kejadian 17 Januari itu sebenarnya bukan peristiwa tunggal yang terjadi. Dia menyebutkan kalau Satryo sudah meminta adanya pembinaan kepada seluruh pegawai kementerian Diktisaintek sejak awal dirinya dilantik menjadi menteri pada Oktober 2024 lalu.
Baca Juga: Siapa Satryo Soemantri Brodjonegoro? Mendikti Saintek yang Didemo Pegawai Sendiri
Togar menyebutkan bahwa penataan ruangan menteri menjadi tanggungjawab dari Neni sebagai Pj. Rumah Tangga kementerian.
"Jadi istorikalnya bukan di situ (kejadian 17 Januari), istorikalnya pada saat awal sekali, akhir Oktober itu. Pada saat beliau (Satryo) sudah berpindah itu kan ada proses penataan, baik ruangan Menteri. Kemudian di situ ada memang masalah, Neni kan urusan rumah tangga, jadi di situ ada masalah mebel," ungkap Togar kepada Suara.com, dihubungi Selasa (21/1/2025).
Selain persoalan meja di ruang kerja, menurut Togar, ada lagi beberapa kejadian yang terjadi di rumah dinas menteri hingga menimbulkan salah paham. Namun, Tigar tak memaparkan lebih lanjut terkait insiden yang dimaksud di rumah dinas tersebut.
"Ada kejadian-kejadian atau insiden-insiden terjadi di rumah dinas dan sebagainya, itu memang faktual ya," lanjut Togar.
Pada masa itu, Neni disebut masih dalam masa pembinaan dan diminta untuk menjalankan tugasnya dengan baik terlebih dahulu. Togar sendiri sempat bicara dengan Neni agar menyelesaikan tugas serta permintaan menteri Satryo. Namun, Togar menyebutkan kalau sebenarnya sudah terjadi kinerja yang kurang oleh Neni.
Baca Juga: Dari Drama Air hingga WiFi, Menteri Rasa Raja Satryo Brodjonegoro
Karena masih dalam proses pembinaan, menurut Togar, Neni harusnya cukup menuruti arahan dari Sekretaris Jenderal kementerian. Hingga akhirnya kejadian pada 17 Januari itu terjadi dan memicu puluhan ASN Diktisaintek lakukan demo dan beredarnya isu pemecatan.
Togar memaklumi aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas antar ASN. Namun begitu, dia menegaskan bahwa tidak ada isu pemecatan. Selain itu, apa yang terjadi di kementeriannya sebenarnya bentuk akumulasi dari peristiwa sejak Oktober lalu.
"Iya ini akumulasi. Jadi tidak ada juga istilah pemecatan, ini kan bahasa dia, bahasanya Neni, kan sedang galau, jadi dia hiperbolik di situ. Kita wajar lah kalau orang sedang marah," ungkapnya.
Hanya saja, Togar menyayangkan munculnya isu pemecatan. Menurutnya, Neni yang sudah lama menjadi ASN seharusnya sudah punya pemahaman kalau ASN tidak akan mudah dipecat.
"Dia kan ASN, harusnya mengerti, sudah S2 lagi, kan mengerti, bahwa kita nggak semudah itu untuk memproses," pungkasnya.