Suara.com - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah menerima usulan dari pihak manapun, termasuk Amerika Serikat, terkait wacana relokasi besar-besaran pengungsi Palestina dari Jalur Gaza ke Indonesia.
"Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apa pun mengenai hal ini," ujar Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat dalam keterangannya, Senin (20/1).
Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas pemberitaan yang beredar di media Amerika Serikat, NBC News, mengenai kemungkinan relokasi warga Palestina ke negara lain, termasuk Indonesia. Wacana ini muncul di tengah rencana kunjungan Steve Witkoff, utusan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, ke Jalur Gaza yang saat ini masih dilanda konflik.
Upaya Gencatan Senjata dan Wacana Relokasi
Steve Witkoff disebut akan mengunjungi Gaza sebagai bagian dari upaya menjaga keberlangsungan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kesepakatan ini terdiri dari tiga tahap, dengan tahap pertama mencakup pembebasan sandera dan tahanan, diikuti dengan negosiasi lanjutan, dan diakhiri dengan upaya rekonstruksi Gaza.
Baca Juga: Utusan Donald Trump Pertimbangkan Indonesia sebagai Lokasi Relokasi Warga Palestina
Namun, salah satu isu yang muncul dalam perundingan tersebut adalah kemungkinan merelokasi sebagian warga Palestina ke negara lain. Rencana ini menuai kontroversi, terutama di kalangan negara-negara Arab yang khawatir hal tersebut dapat mengarah pada pengusiran permanen warga Palestina dari tanah mereka.
Indonesia Tegas Dukung Palestina
Indonesia selama ini konsisten menyuarakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dan penyelesaian konflik berdasarkan solusi dua negara (two-state solution). Pemerintah Indonesia juga secara aktif terlibat dalam forum internasional untuk menggalang dukungan bagi Palestina dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Konflik yang berkepanjangan di Jalur Gaza telah menyebabkan lebih dari 45.000 warga Palestina tewas sejak serangan Israel dimulai pasca-insiden 7 Oktober 2023. Selain itu, serangan tersebut juga menyebabkan kehancuran besar-besaran terhadap infrastruktur dan sistem kesehatan di wilayah tersebut.
Di tengah berbagai spekulasi yang berkembang, pemerintah Indonesia menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada komunikasi resmi ataupun usulan terkait relokasi pengungsi Palestina ke Indonesia.
Baca Juga: Warga Palestina Pulang ke Gaza yang 'Sudah Tak Dikenali': Di Mana Rumah Kami?