Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua wanita (tentara dan warga sipil), anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun kepada pasukan Israel selama periode 42 hari. Jadwal pembebasan akan sedemikian rupa sehingga tiga sandera akan dikembalikan pada hari pertama setelah kesepakatan dilaksanakan, diikuti oleh empat sandera lagi yang dikembalikan pada hari ketujuh.
Selanjutnya, untuk periode empat minggu berikutnya, tiga sandera akan dikembalikan setiap minggu. 14 sandera yang tersisa akan dibebaskan pada minggu keenam terakhir dari fase pertama, menurut laporan The Times of Israel.
Daftar Israel tersebut mencakup nama-nama Kfir Bibas, yang dibawa bersama saudara laki-lakinya yang sekarang berusia empat tahun, Ariel, dan ibu serta ayahnya, Shiri dan Yarden. Kfir, yang diculik saat berusia 9 bulan, menjadi simbol penderitaan para sandera.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan semua perempuan dan anak-anak Palestina di bawah 19 tahun yang ditahan sejak 7 Oktober 2023, pada akhir fase pertama. Jumlah total warga Palestina yang dibebaskan akan bergantung pada jumlah sandera yang dibebaskan dan bisa mencapai antara 990 dan 1.650 tahanan Palestina termasuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
Negosiasi atas fase kedua perjanjian tersebut akan dimulai pada hari ke-16 fase pertama dan diharapkan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa, termasuk tentara laki-laki Israel, gencatan senjata permanen, dan penarikan penuh tentara Israel.
Fase ketiga diharapkan mencakup pengembalian semua jenazah yang tersisa dan dimulainya rekonstruksi Gaza, yang diawasi oleh Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.