Bali Jadi Provinsi dengan Angka Kemiskinan Terendah di Indonesia

Andi Ahmad S Suara.Com
Senin, 20 Januari 2025 | 05:47 WIB
Bali Jadi Provinsi dengan Angka Kemiskinan Terendah di Indonesia
Taman Ujung Sukasada Bali (Instagram.com/@explorebali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bali sukses menjadi Provinsi dengan angka kemiskinan terendah di Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Plt Kepala BPS Bali Kadek Agus Wirawan mengatakan bahwa hanya 3,8 persen penduduk Bali yang tercatat masuk angka kemiskinan dan angka ini paling rendah secara nasional pada September 2024.

Meski masih menyisakan angka kemiskinan ekstem.

“Pernah jadi miskin terendah juga pada September 2019 pada angka 3,61 persen, tapi kemiskinan ekstrem masih ada terakhir kondisi Maret 2024 sebesar 0,23 persen,” kata Kadek Agus.

Baca Juga: PT Charoen Pokphand Indonesia Tak Pernah Pasang Iklan, Konsumen Diminta Waspada

Meski demikian BPS Bali melihat tren positif dimana predikat provinsi dengan kemiskinan terendah ini diraih Bali berturut-turut sejak 2023, sementara selama COVID-19 ekonomi penduduk Bali terpuruk.

“September 2024 angka kemiskinan nasional tercatat 8,57 persen, dibanding 38 provinsi, persentase penduduk miskin di Bali terendah menduduki paling kecil sedangkan yang tertinggi Papua Pegununungan 29,66 persen,” ujar Kadek Agus.

Sebelumnya pada penghitungan Maret 2024 angka kemiskinan Bali 4 persen, dan pada Maret 2023 4,25 persen, sehingga selain konsisten terendah juga mengalami penurunan jumlah masyarakat miskin.

“September 2024 kemiskinan turun 0,20 persen dibandingkan kondisi Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Bali 176,21 ribu orang, jadi turun 8,22 ribu dibanding Maret 2024 yang sebesar 184,43 ribu orang,” ujarnya.

BPS Bali mencatat untuk garis kemiskinannya, pada September 2024 garis kemiskinan Bali sebesar Rp580.306 per kapita per bulan, dimana komoditas makanan paling berpengaruh adalah beras, daging ayam, rokok, telur ayam, dan kue basah.

Baca Juga: Konspirasi Apa Di Balik Pemecatan Shin Tae-yong? PSSI Beri Alasan Mengejutkan!

Untuk komoditas non-makanan paling berpengaruh adalah perumahan, bensin, upacara agama, listrik, dan pendidikan. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI