Suara.com - Kelompok perjuangan Palestina, Hamas, mengumumkan tiga nama perempuan warga Israel yang akan dibebaskan pada hari Minggu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza.
Abu Obaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengidentifikasi ketiga wanita tersebut sebagai Romi Gonen (24), Emily Damari (28), dan Doron Steinbrecher (31).
Sebelumnya, penyiar publik Israel, KAN, mengonfirmasi bahwa Hamas telah menyerahkan daftar nama warga Israel yang akan dibebaskan pada hari Minggu.
Radio Angkatan Darat Israel juga melaporkan bahwa gencatan senjata di Gaza, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 8.30 pagi waktu setempat (06.30 GMT), tidak akan dilaksanakan hingga daftar sandera yang akan dibebaskan diterima.
Baca Juga: Yaman Targetkan Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv dengan Rudal Balistik Zulfiqar
Dalam pernyataan resmi, Hamas menegaskan komitmennya terhadap ketentuan kesepakatan gencatan senjata, dan menjelaskan bahwa penundaan pengiriman nama-nama yang akan dibebaskan pada gelombang pertama gencatan senjata disebabkan oleh masalah teknis dan logistik.
Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 47.000 orang telah tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 110.700 orang lainnya mengalami luka-luka akibat perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November 2024 untuk Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanannya Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional terkait perangnya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Israel Mulai Proses Pemindahan Tahanan Palestina, Pembebasan Dilakukan Besok?