Suara.com - Tentara Israel (IDF) mulai menarik pasukan dan peralatan mereka dari pusat kota Rafah di Jalur Gaza selatan, menurut laporan koresponden Al Jazeera.
Media tersebut menyebutkan bahwa militer Israel kini "mundur ke Koridor Philadelphia," yang terletak di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Sebelumnya, pada Sabtu (18/1), kepala otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel berencana untuk mempertahankan dan memperkuat militernya di koridor tersebut.
Media melaporkan bahwa Israel akan menarik pasukannya dari Koridor Philadelphia di perbatasan Jalur Gaza dan Mesir sebagai bagian dari kesepakatan dengan Hamas.
Baca Juga: Israel Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Gencatan Senjata Tanpa Daftar Sandera dari Hamas
Israel dan Hamas, melalui perantara Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, telah menyetujui gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari dan berlangsung selama 42 hari.
Kesepakatan ini terbagi menjadi tiga tahap dan mengakhiri konflik yang telah mengakibatkan kematian sekitar 46.000 warga Palestina dalam 15 bulan, sementara Israel kehilangan 1.500 warganya.
Konflik ini juga meluas ke Lebanon dan Yaman, serta memicu serangan roket antara Israel dan Iran.
Tahap pertama kesepakatan melibatkan pembebasan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar seribu tahanan Palestina.
Selanjutnya, pasukan Israel diharuskan mundur ke perbatasan Jalur Gaza, meskipun mereka akan tetap berada di sana untuk saat ini.
Baca Juga: Hizbullah: Gencatan Senjata Bukti Kegigihan Perlawanan Palestina
Sejak hari pertama gencatan senjata, jumlah pengiriman bantuan kemanusiaan akan meningkat menjadi 600 truk per hari, termasuk 50 truk berisi bahan bakar, dan warga Palestina akan menerima 200.000 tenda serta 60.000 rumah mobile.
Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, sebagai penjamin kesepakatan, telah mendirikan pusat koordinasi di Kairo untuk mengawasi pelaksanaan kesepakatan oleh kedua pihak.
Pada hari ke-16 gencatan senjata, Israel dan Hamas berkomitmen untuk memulai pembicaraan mengenai tahap kedua dari kesepakatan tersebut, yang mungkin akan melibatkan pembebasan sandera yang tersisa, gencatan senjata permanen, dan penarikan penuh Israel.
Para penjamin proses perdamaian juga sedang membahas tahap ketiga, yang akan mencakup pertukaran jenazah, pemulihan Jalur Gaza, dan penghentian blokade.
Ini adalah kesepakatan kedua antara Israel dan Hamas, di mana perjanjian sebelumnya diumumkan pada November 2023 dan hanya bertahan selama enam hari.