Starship Meledak di Karibia, FAA Perintahkan Investigasi kepada SpaceX Milik Elon Musk

Bella Suara.Com
Minggu, 19 Januari 2025 | 01:05 WIB
Starship Meledak di Karibia, FAA Perintahkan Investigasi kepada SpaceX Milik Elon Musk
CEO SpaceX, Elon Musk. [Instagram/@elonmuskh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat pada Jumat (16/1) menghentikan sementara peluncuran roket Starship milik SpaceX setelah roket tersebut hancur berkeping-keping dalam ledakan spektakuler di atas Karibia. Federal Aviation Administration (FAA) meminta SpaceX melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini.

“FAA mengharuskan SpaceX melakukan investigasi atas kegagalan Starship selama operasi peluncuran pada 16 Januari,” kata FAA.

Pihaknya juga memastikan tidak ada laporan cedera publik, namun bekerja sama dengan SpaceX dan otoritas terkait untuk memverifikasi potensi kerusakan properti publik di Kepulauan Turks dan Caicos.

Gangguan Penerbangan dan Peringatan Bahaya

Otoritas di Kepulauan Turks dan Caicos mengonfirmasi bahwa semua penerbangan dialihkan dari wilayah udara mereka selama insiden berlangsung. Mereka juga mengimbau penduduk untuk tidak menyentuh puing-puing yang jatuh, mengingat potensi bahayanya.

Baca Juga: Deretan Tokoh yang Akan Hadiri Pelantikan Donald Trump, Prabowo Gak Diundang?

“Jika memungkinkan, ambil foto puing tersebut tanpa menyentuhnya bersama objek lain untuk skala,” bunyi imbauan publik. Otoritas setempat menegaskan bahwa puing-puing tersebut tetap menjadi milik SpaceX.

FAA juga mengungkapkan bahwa selama kejadian, protokol “Debris Response Area” diaktifkan untuk memperlambat atau menghentikan keberangkatan pesawat di dekat area jatuhnya puing-puing. Beberapa pesawat bahkan harus mengalihkan rute karena kekurangan bahan bakar saat menunggu di luar zona terdampak.

Tujuan Ambisius dan Kendala Teknis

Starship adalah roket terbesar dan terkuat yang pernah dibuat, menjadi bagian penting dari ambisi Elon Musk untuk menjelajahi Mars. NASA juga berencana menggunakan versi modifikasi roket ini sebagai pendarat manusia dalam misi Artemis untuk kembali ke Bulan.

Peluncuran tanpa awak pada Kamis merupakan uji coba orbital ketujuh untuk Starship, kali ini menggunakan versi yang lebih tinggi dan ditingkatkan.

Namun, keberhasilan awal saat booster roket ditangkap oleh “lengan chopstick” di menara peluncurannya berubah menjadi kegagalan ketika kontak dengan bagian atas roket hilang. SpaceX kemudian mengonfirmasi roket mengalami “disassembly tidak terjadwal yang cepat,” istilah untuk ledakan.

Baca Juga: Harganya Fantastis! Segini Biaya Pasang Chip Otak Neuralink Milik Elon Musk

Elon Musk menyebut kemungkinan penyebab ledakan adalah kebocoran oksigen atau bahan bakar yang memicu tekanan berlebih.

“Tidak ada yang sejauh ini menunjukkan perlunya menunda peluncuran berikutnya melewati bulan depan,” katanya optimis.

Dengan kejadian ini, SpaceX diharuskan menyelesaikan investigasi, termasuk tindakan korektif yang diperlukan, sebelum Starship diizinkan kembali melakukan peluncuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI