Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Minggu Pagi

Bella Suara.Com
Sabtu, 18 Januari 2025 | 15:03 WIB
Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Minggu Pagi
Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025, pukul 06.30 GMT, menurut pernyataan Qatar, negara yang menjadi mediator dalam kesepakatan tersebut.

“Sebagaimana dikoordinasikan oleh para pihak dalam perjanjian dan mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat di Gaza,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, melalui platform media sosial X.

Ia juga mengimbau penduduk untuk tetap berhati-hati.

“Kami menyarankan penduduk untuk mengambil langkah pencegahan, tetap waspada, dan menunggu arahan dari sumber resmi,” tambahnya.

Baca Juga: Kesepakatan Tercapai! Proses Pembebasan Sandera Gaza Dimulai, Ini Waktunya

Meski waktu pasti dimulainya gencatan senjata sempat tidak jelas, pemerintah Israel sebelumnya telah menyatakan bahwa tidak akan ada pembebasan tahanan sebelum pukul 14.00 GMT.

Pada Sabtu pagi, kabinet Israel telah menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Sebelumnya diberitakan bahwa Israel akan mengadakan rapat untuk memberikan persetujuan akhir terhadap kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza. Kesepakatan ini melibatkan pembebasan sandera dan telah diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Meskipun demikian, serangan udara Israel di Gaza tetap berlangsung, dengan korban jiwa mencapai sedikitnya 86 orang sehari setelah kesepakatan diumumkan.

Keputusan kabinet yang sempat tertunda akibat perbedaan pendapat akhirnya dicapai pada Jumat dini hari. Netanyahu mengonfirmasi bahwa perjanjian telah disetujui untuk pembebasan sandera, dengan 33 orang dijadwalkan bebas dalam tahap awal selama enam minggu. Namun, masih ada 98 sandera yang tetap ditahan, memicu desakan keluarga mereka untuk mempercepat pelaksanaan kesepakatan.

Kesepakatan ini dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, melibatkan gencatan senjata selama enam minggu serta pertukaran tahanan. Selain itu, kesepakatan ini membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza yang hancur akibat konflik. Namun, perdebatan masih terjadi di kalangan anggota kabinet Israel, terutama dari kelompok garis keras yang menentang gencatan senjata.

Baca Juga: Tok! Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata Gaza, 3 Menteri Melawan, Siapa Saja?

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan ini berada di jalur yang benar dan gencatan senjata kemungkinan besar akan dimulai sesuai jadwal. Namun, masih ada kendala dalam negosiasi terkait identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan. Utusan AS dan mediator lainnya terus bekerja untuk menyelesaikan persoalan ini.

Di Gaza, serangan udara Israel setelah pengumuman kesepakatan menyebabkan duka mendalam bagi warga. Seorang anak tewas terkena serpihan rudal saat bermain di tempat pengungsian, memperlihatkan paradoks antara harapan akan perdamaian dan kenyataan di lapangan. Di sisi lain, protes juga terjadi di Israel, dengan sebagian warga menentang kesepakatan ini.

Kesepakatan ini muncul setelah konflik yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan, menewaskan puluhan ribu orang, dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza. Jika berhasil, gencatan senjata ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan dan memberikan ruang bagi upaya kemanusiaan di kawasan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI