Suara.com - Pemerintah Indonesia siap mengirimkan bantuan untuk pemulihan Jalur Gaza, Palestina yang hancur oleh serangan Israel pascagencatan senjata.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono. Da menegaskan kesiapan Indonesia untuk mendukung rekonstruksi Jalur Gaza jika gencatan senjata yang telah disepakati dalam waktu dekat ini berjalan.
“Pemerintah Republik Indonesia siap melakukan upaya-upaya dalam rangka mendukung perbaikan atau rekonstruksi di Gaza,” kata Sugiono.
Menlu RI mengatakan, Indonesia terus berupaya berperan aktif membantu bangsa Palestina memulihkan kondisi dan mencapai kemerdekaannya dalam berbagai cara dan pendekatan.
Baca Juga: Formula E 2025 Bakal Dimulai 25 Juni, Bamsoet Yakin Balapan Tahun Ini Lebih Baik
Ia juga menyatakan kesiapan RI berkontribusi dalam pasukan penjaga perdamaian jika diminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Menurut Sugiono, kesepakatan gencatan senjata yang tercapai antara Israel dengan Hamas pada 15 Januari 2025 merupakan hal yang patut disyukuri karena membuka harapan baru bagi terwujudnya perdamaian di Palestina.
Terlebih, bangsa Palestina telah menderita begitu berat dan korban jiwa jatuh begitu banyak akibat agresi Israel yang berlangsung selama hampir 500 hari sejak 7 Oktober 2023.
Untuk itu, Indonesia menegaskan pentingnya komitmen kedua belah pihak memegang kesepakatannya masing-masing sehingga tidak ada lagi hal-hal yang dapat menghambat terlaksananya gencatan senjata kali ini, kata dia.
“Semoga ini merupakan awal dari masa depan baru bagi terciptanya perdamaian di Timur Tengah,” tutur Sugiono.
Baca Juga: Warganet Desak Rizky Ridho Dijual, Bos Persija: Sini Datang ke Kantor
Menlu RI juga berharap supaya gencatan senjata kali ini memberi awal yang baik untuk mencapai solusi dua negara demi mengakhiri konflik Israel-Palestina sesuai dengan kesepakatan internasional.
“Karena kami berpendirian bahwa perdamaian yang permanen itu, pada akhirnya, akan tercipta jika solusi dua negara tercapai,” katanya, menambahkan.
Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha, Rabu (15/1).
Gencatan senjata tersebut disebut mencakup pembebasan sandera dan pertukaran tahanan, penghentian pertempuran, jaminan keamanan bagi Israel, dan bantuan kemanusiaan yang melimpah masuk ke Gaza.
Al Thani mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza tersebut terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Ahad (19/1). [Antara].