Megawati-Prabowo Bakal Bertemu, PKB: Bukan soal Pemerintah Masih Butuh Dukungan

Jum'at, 17 Januari 2025 | 18:46 WIB
Megawati-Prabowo Bakal Bertemu, PKB: Bukan soal Pemerintah Masih Butuh Dukungan
Prabowo subianto dan Megawati bertemu. (dok Pramono Anung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cucun Ahmad Syamsurijal, menanggapi soal rencana pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Cucun menilai adanya pertemuan tersebut hanya sebagai pertemuan biasa tokoh bangsa.

"Ya tujuannya kan yang penting stabil, semua mau dalam posisi apa pun," kata Cucun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Ia mengatakan, kemungkinan Prabowo hanya ingin menghargai para tokoh-tokoh negara.

Baca Juga: Puluhan Anak Muntah-muntah Diduga Keracunan usai Santap Menu MBG, Kepala BGN Lapor Prabowo

"Mungkin Pak Prabowo menghargai yang bertemu antar tokoh-tokoh negara ini, itu adalah hal yang sangat baik," ujarnya.

Menurut Cucun, adanya pertemuan tersebut bukan soal masalah pemerintah butuh dukungan atau tidak.

"Jadi bukan masalah sekarang masih butuh dukungan atau segala apa pun," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah, menegaskan hubungan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Prabowo Subianto memang baik. Ia pun memohon doa agar pertemuan kedua tokoh tersebut bisa terjadi sebelum Kongres PDIP pada April mendatang.

"Ungkapan makna bahwa Ibu Mega bersahabat baik dengan Presiden Prabowo karena faktanya memang tidak ada hal yang menyebabkan hubungan kedua beliau retak, dan memang telah bersahabat sejak lama," kata Said dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga: Bahlil Beberkan Sejauh Mana Program Hilirisasi di Pemerintahan Prabowo Berjalan

"Mohon doanya saja kedua tokoh bangsa ini bisa segera bertemu secara fisik, meskipun saya yakin hubungan batin kedua beliau tetap erat," sambungnya.

Menurut Said, pertemuan kedua tokoh tersebut tentu baik bagi kehidupan politik nasional, setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendegung.

"Doakan pertemuan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum PDI Perjuangan melaksanakan Kongres. Seperti yang kami tegaskan sebelumnya, bahwa rencananya dalam Kongres PDI Perjuangan, DPP PDI Perjuangan akan mengundang Presiden Prabowo. Sebagai tamu kehormatan pada kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahulu pertemuan Ibu Mega dengan Presiden Prabowo," katanya.

Di sisi lain, Said tak mau jika kedua tokoh tersebut bertemu justru disimpulkan PDIP akan masuk ke dalam pemerintahan. Menurutnya, kalau pun kedua tokoh itu bertemu pasti membicarakan tentang politik negara.

"Hubungan baik kedua tokoh juga mohon jangan di artikan dagang sapi politik, dimana PDI Perjuangan masuk ke dalam pemerintahan. Karakter kedua tokoh tersebut tidak demikian," ujarnya.

"Jika momentum pertemuan kedua beliau terlaksana, saya yakin Ibu Mega akan bicara tentang politik negara, bagaimana membaca jalan menuju cita cita Indonesi Raya, bagaimana memperbaiki hukum dan mematuhui konstitusi, bicara tentang geo politik global, dan masalah masalah strategis negara seperti politik pangan dan energi," Said menambahkan.

Lebih lanjut, ia menegaskan tidak masuknya PDIP ke dalam pemerintahan juga tidak berarti dimaknai sebagai partai oposisi.

"Seperti yang ditegaskan Ibu Mega kepada kami, sistem politik kita tidak mengenal oposisi atau koalisi. Jadi posisi PDI Perjuangan akan tetap berada diluar pemerintahan, dan akan menjadi sahabat yang kontruktif bagi pemerintahan Presiden Prabowo. Dan saya kira pilihan posisi seperti ini akan cenderung lebih bisa menjadi sahabat yang tulus. Persahabatan tanpa konsesi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI