Suara.com - Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik PP Muhammadiyah menilai pemagaran laut yang berada di Tanggerang, Banten, disinyalir memiliki hubungan dengan proyek strategis nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Ketua Riset dan Advokasi LBH-AP PP Muhammadiyah, Ghufroni, mengatakan indikasi tersebut berdasarkan temuan tim yang saat itu mengecek ke lokasi.
“Saya kira karena pada saat kita meninjau lokasi itu memang sangat dekat dengan pembangunan proyek PSN PIK 2. Maka tentu kami menduga ini ada hubungan erat antara PSN PIK 2,” kata Ghufroni, saat di Mabes Polri, Jumat (17/1/2025).
Ghufroni juga mengindikasi ada beberapa nama perorangan hingga perusahaan yang diduga menjadi dalang pemagaran laut sepanjang 30 km ini. Nama tersebut diberikan ke penyidik, lantaran telah viral di sosial media.
“Jadi, supaya penyidik bisa menelusuri lebih dalam. Karena ini sangat viral di Kabupaten Tangerang. Saya kurang lebih ada tujuh nama, mungkin ya,” ucap Ghufroni.
Nama pertama, kata Ghufroni, yang diduga ikut terlibat dalam praktik ini yakni Ali Hanafi Wijaya. Ali Hanafi Wijaya, lanjut Ghuroni, sangat familiar di wilayah Tangerang.
“Ya, bukan soal pemagaran laut, tapi juga soal pembebasan lahan yang sangat intimidatif, ya, dengan harga yang sangat murah, hampir Rp50.000 per meter. Jadi Ali Hanafi Widjaya ini, kami dengar, adalah tangan kanannya Anguan,” jelasnya.
Kemudian, nama lain yang ikut viral di sosial medial yakni Gozali yang merupakan anak buah dari Ali Hanafi.
“Itu sangat mungkin punya pengaruh, ya untuk pembebasan lahan,” ungkapnya.
Baca Juga: Bercanda Soal Kasus Pagar Laut Misterius, Komeng Kena Amuk Said Didu: Kali Ini Gak Lucu!
Selain itu, lanjut Ghufroni, orang yang melalukan pemagaran bambu, yakni Mandor Memet. Ia sebagai pelaksana lapangan termasuk orang yang mempekerjakan para pekerja dan membeli bahan baku untuk membuat pagar laut.