Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PKS, Sukamta angkat bicara menanggapi adanya video viral di media sosial yang memperlihatkan empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang disekap di Myanmar.
Sukamta mengatakan, jika kasus tersebut sudah lama terjadi. Bahkan dirinya sempat juga memberikan bantuan advokasi terhadap empat WNI tersebut.
"Ini kasus sudah lama mas. Saya sudah advokasi sejak bulan Agustus tahun lalu, melalui Kemlu RI," kata Sukamta kepada Suara.com, Jumat (17/1/2025).
Ia mengatakan, empat WNI tersebut sebenarnya sudah ditemukan keberadaannya hanya saja lokasinya berada di wilayah dikuasai lawan pemerintahan Myanmar.
"Sehingga sampai saat ini KBRI di sana belum berhasil memulangkan yang bersangkutan," katanya.
Ia pun menegaskan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) harus bisa mencari cara untuk memulangkan empat WNI yang disekap tersebut.
"Ini tantangan bagi Kemlu untuk mendapatkan jalan bagi pemulangan yang bersangkutan. Semoga segera ketemu. Setahu saya mereka terus berusaha. Semoga agar ada jalan," pungkasnya.
Viral TKI di Myanmar Minta Tolong
Sebelumnya, beredar di media sosial video pengakuan dari empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang disekap di Myanmar. Salah satu di antaranya ternyata merupakan eks Anggota DPRD Kabupaten Indramayu bernama Robiin.
Dalam video yang dilihat Suara.com pada Rabu (15/1/2025), Robiin mengaku sudah disekap selama dua tahun di Myanmar. Ia tak menyebut rinci siapa yang melakukan perbuatan keji itu padanya.
Terlihat dalam video yang tersebar di berbagai media sosial, Robiin dan tiga WNI itu tampak lusuh. Keempatnya menunjukkan secara jelas wajahnya ke hadapan video.
Robiin pun meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto agar mencari dan melepaskan mereka dari sekapan di Myanmar.
"Kepada Bapak Prabowo, Presiden baru kami, tolong kami Pak di Myanmar, kami disekap, disiksa, tolong Pak, tolong Pak," ujar Robiin dalam video, dikutip Rabu (15/1/2025).
"Kami disekap, disiksa, setrum, tolong Pak, kami sudah tidak kuat di sini Pak, ini udah dua tahun, semua tertekan, Pak," ujar Robiin.
WNI lainnya yang berbaju merah menyebut mereka dihakimi secara tidak manusiawi dalam dua tahun ini.
Sepanjang video, wajah mereka terlihat tertekan dengan dahi dikerutkan. Suara Robiin pun juga lirih seperti mau menangis.
"Tolong Pak. Segera Pak, segera Pak, Bapak Prabowo, pimpinan DPR semua, orang-orang hebat Indonesia, tolong kami," ungkapnya.
"Saya punya anak masih kecil Pak, dua orang. Saya Robiin Pak dari Gramayu ini, Jo dari Kalimantan, dari Bekasi Pak, tolong Pak, segera. Terima kasih," pungkasnya.