Pemerintah Bakal Evaluasi dan Janji Perketat SOP Usai 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan MBG

Kamis, 16 Januari 2025 | 23:08 WIB
Pemerintah Bakal Evaluasi dan Janji Perketat SOP Usai 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan MBG
Cuitan warganet soal menu Makan Bergizi Gratis hari ke-7. [X/@barengwarga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyampaikan Dinas Kesehatan setempat tengah memeriksa sampel makanan yang menyebabkan 40 siswa SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami mual dan muntah-muntah usai menyantap makan bergizi gratis (MBG).

Hasan menyampaikan 40 anak mengalami mual dan muntah-muntah usai memakan ayam yang dimarinasi. Ayam tersebut merupakan menu makan bergizi gratis yang diberikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukoharjo.

Hasan melaporkan bahwa 40 anak yang mengalami mual dan muntah-muntah sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat.

"Dan keadaannya sudah kembali membaik," kata Hasan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/1/2025).

Baca Juga: Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Kapan Prabowo Cari Pengganti?

Hasan menyampaikan program MBG menerapkan standard operating procedure (SOP) agar sekolah bisa melaporkan kepasa SPPG dan puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan dalam program MBG.

"Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain," ujarnya.

SOP lain yang diterapkan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam pelaksanaan MBG adalah mewajibkam SPPG menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam.

"Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat," kata Hasan.

Adapum sampel makanan yang dikonsumsi 40 siswa saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan setempat.

Baca Juga: Eksklusif: Istana Buka Suara Soal Pengunduran Diri Gus Miftah

"Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan," ujar Hasan.

Ilustrasi makan bergizi gratis di Lampung. Pelaksanaan program makan bergizi gratis dilakukan bertahap di Lampung. [ANTARA]
Ilustrasi makan bergizi gratis di Lampung. Pelaksanaan program makan bergizi gratis dilakukan bertahap di Lampung. [ANTARA]

Hasan menegaskan kejadian yang dialami 40 siswa di Sukoharjo menjadi evaluasi penting bagi BGN. Ke depan, BGN akan memperketat SOP.

"Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin," kata Hasan.

Respons BGN

Sebelumnya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara mengenai siswa SDN 03 Dukuh Sukoharjo yang diduga keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis, Kamis (16/1/2025). Ia berujar sebanyak 40 siswa mengalamai mual usai menyantap menu ayam marinasi.

"40 orang makan ayam yang dimarinasi," kata Dadan kepada wartawan, Kamis (16/1/2024).

Dadan mengatakan penyebab siswa mual usai menyantap menu tersebut adalah keselahan teknis pengolahan.

"Teknis pengolahan," kata Dadan.

Dadan mengatakan setelah mendapati siswa mengalami mual-mual, menu ayam tersebut ditarik dan diganti menu telur rebus.

"Menu ayam krispi itu ditarik untuk yang lain dan diganti telur rebus," kata Dadan.

Ia mengatakan siswa lain tidak mengalami mual-mual seperti yang dialami 40 siswa. Kekinian 40 siswa yang mengalami mual sudah ditangani oleh petugas.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah siswa SDN 03 Dukuh Sukoharjo diduga keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis, Kamis (16/1/2025).

Informasi yang diterima peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat siswa menyantap makanan Program Makan Bergizi. Siswa mengalami mual, pusing dan ada juga yang muntah, kalau makanan sendiri tiba di sekolah pukul 09.00 WIB.

"Di sini ada 200 siswa, tapi sekitar 10 siswa yang merasa mual setelah makan. Itu hampir satu kelas ada, terjadi sekitar pukul 09.30 WIB," ujar Kepala SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Lilik Kurniasih, Kamis (16/1/2024).

Lilik mengatakan siswa yang diduga keracunan itu kelas 1-6. Mereka bahkan sempat mencium bau basi dari ayam tepung yang mereka santap, kalau untuk menunya itu nasi putih, ayam tepung, ca wortel tahu, buah naga dan susu.

"Ada yang merasa mual, pusing dan ada satu anak yang mutah. Rata-rata mencium bau basi dari ayam tepung," katanya.

Pihak sekolah langsung menghubungi tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Puskesmas Sukoharjo Kota.

Petugas puskesmas tak berselang lama datang dan langsung memberikan obat.

"Tadi langsung ditangani oleh petugas, dan langsung diberi obat. Alhamdulillah, langsung tertangani dengan cepat," terang dia.

Untuk makanannya, lanjut dia, langsung kembali ditarik. Tidak tahu penyebabnya apa, mungkin proses memasaknya kurang matang.

"Makanan langsung ditarik. Mungkin karena proses memasaknya, kita juga tidak tahu," sambungnya.

Penampakan menu makan bergizi gratis (MBG) di SLB Cahaya Jaya, Kelapa Gading. (Suara.com/Lilis)
Penampakan menu makan bergizi gratis (MBG) di SLB Cahaya Jaya, Kelapa Gading. (Suara.com/Lilis)

Sementara itu Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Dr Kunari Mahanani, mengatakan dari penyelenggara telah mengakui kalau proses pemasakan ayam kurang matang.

"Biasanya kalau kurang matang dari bau tidak, kalau dari bentuk tidak juga, istilahnya teksturnya agak gimana gitu. Jadi anak langsung mengeluh sakit perut," papar dia.

Kunari menambahkan sedikitnya ada sekitar 50 siswa yang diberi obat usai mengalami sejumlah gejala tersebut.

"Istilahnya cuma mual muntah dan pusing, tidak sampai dirujuk ke rumah sakit. Sudah kita tangani, obati, kita observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Insyaallah sampai kedepannya, besok tidak ada yang bertambah lagi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI